Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendakwah, Ustadz Hilmi Firdausi saat ini banyak merengek karena tak sedikit yang menuding bahwa dirinya telah memakan dana umat melalui yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Bahkan ia sampai melakukan mubahalah demi meyakinkan publik bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menikmati uang dari ACT sepeser pun.

“Ya Robb, jika benar saya mengambil dana sosial kemanusiaan ACT seperti yang mereka tuduhkan, laknatlah saya dan keluarga,” kata Ustadz Hilmi, Jumat (8/7).

Dan jika seandainya ia sama sekali tidak memakan uang dari ACT, ia memohon agar mereka yang menuduhnya mendapatkan laknat yang sama.

“Namun, jika itu tidak benar, maka laknatlah mereka dan keluarga yang telah memfitnah saya, kecuali mereka bertaubat dan meminta maaf kepada saya. Aamiin,” pungkasnya.

Ustadz Hilmi dituduh mendapatkan bayaran dari aktivitasnya melakukan endorsement terhadap program penggalangan donasi yang dilakukan oleh ACT.

Hal ini karena banyak sekali foto dirinya yang terkait langsung dengan aktivitas layanan filantropi itu.

Tak tanggung-tanggung, bahkan pihak ACT pun sampai harus mengklarifikasi bahwa tuduhan itu tidak benar.

Klarifikasi ini dilakukan oleh manajer Aksi Cepat Tanggap (ACT), Linceu Deviyanti. Ia sampai mengeluarkan surat pernyataan yang menerangkan bahwa Ustadz Hilmi Firdausi hanyalah influencer dari berbagai program yang dijalankan oleh yayasannya itu.

“Bahwa Ustadz Hilmi Firdausi adalah influencer ACT yang memiliki peran dalam mengajak khalayak publik untuk mempromosikan program-program kemanusiaan dari ACT,” tulis Linceu dalam surat resminya, Rabu (6/7).

Kemudian, ia juga menyatakan bahwa Ustadz Hilmi bukan bagian dari pengurus yayasan ACT. Hal ini disampaikan mengingat banyaknya asumsi publik bahwa ustadz tersebut ada kaitan langsung dengan yayasannya.

“Beliau tidak termasuk dalam kepengurusan ACT baik struktural maupun non struktural,” ujarnya.

Terakhir, ia juga mengonfirmasi bahwa Ustadz Hilmi sama sekali tidak pernah mendapatkan upah atau apresiasi berupa uang dari aktivitasnya melakukan endorsement program-program yang dijalankan ACT.

“Selama menjadi influencer, beliau tidak menerima uang sepeserpun dari ACT sebagai kafalah,” pungkasnya.

Melalui surat resmi yang dikeluarkan oleh ACT, Hilmi pun berharap besar agar publik menyudahi tuduhan kepada dirinya.

“Semoga surat pernyataan resmi dari ACT ini menjawab fitnah dan tuduhan kepada saya,” kata Ustadz Hilmi hari ini.

Kemudian, pengasuh PPA Yatim Dhuafa Baitul Qur’an Assa’adah Depok tersebut juga menegaskan, bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui apapun terkait dengan sepak terjang internal ACT, apalagi berkaitan dengan pengelolaan dana umat di yayasan filantropi tersebut.

“Saya hanya influencer sama seperti asatidz, artis dan tokoh lain (tidak tahu-menahu apa yang terjadi di ACT). Untuk saya pribadi, saya tidak mau dibayar sepeserpun,” tandasnya.