HOLOPIS.COM, NTT – Kurang lebih 19 titik di daerah Nusa Tenggara Timur berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan 19 daerah rawan itu berpotensi bisa meluas.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi menjelaskan ada 19 daerah dengan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah dari 22 kabupaten dan kota di NTT.
“Daerah yang berstatus sangat mudah terjadi karhutla antara lain, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Rote Ndao,” kata Agung, Jumat (8/7).
Kemudian, wilayah Sabu Raijua. Selain itu Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Agung melanjutkan, rumput atau dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan di daerah-daerah tersebut dalam kondisi kering dan mudah terbakar.
Karena itu, saat ada titik api yang muncul di area terbuka maka berpeluang besar memicu terjadinya karhutla.
Masyarakat pun diminta agar tidak melakukan kegiatan yang dapat memunculkan titik api seperti membuka lahan pertanian dengan cara membakar maupun membuang puntung rokok sembarangan di daerah terbuka.
“Kondisi angin kencang yang bersifat kering di musim kemarau juga dapat membuat karhutla dengan cepat meluas dan sulit untuk ditangani,” tandasnya.