HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bertepatan dengan Hari Jadi Museum Bahari Jakarta yang ke-45, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta akan membuka Ruang Pameran Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia di Museum Bahari pada Kamis (7/7).

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana menjelaskan, ada beberapa lokasi dalam pameran tersebut. Selain itu, ada penjelasan lengkap seputar aktivitas pelayaran tempo dulu yang dihadirkan.

Iwan mengatakan, pameran ini jadi sebuah pengingat sekaligus informasi bagi warga Jakarta mengenai aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa di masa lalu.

“Kehadiran ruang pameran ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa keberadaan aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa pada masa lalu berada di garis nol (titik nol) meridian tersebut,” kata Iwan (5/7).

“Harapannya, pameran ini nantinya dapat menjadi pengingat sejarah bagi masyarakat serta memberikan manfaat bagi keberlangsungan informasi seputar sejarah di Jakarta,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari juga menjelaskan, pameran yang diadakan ini ditujukan untuk meluruskan persepsi dan narasi yang beredar di masyarakat selama ini mengenai titik nol kilometer sebagai acuan waktu berlayar.

“Pemahaman masyarakat mengenai titik nol atau garis nol sebagai acuan waktu berlayar itu yang ada di tugu nol kilometer Yogyakarta dan titik nol kilometer Indonesia di Pulau Weh, Sabang, Aceh. Padahal sebenarnya, titik nol atau garis nol yang berada di Museum Bahari ini merupakan acuan waktu yang benar saat berlayar,” terang Mis’ari.

Lebih lanjut, Mis’ari menjelaskan, garis nol yang dimaksud merupakan garis bujur nol yang sangat diperlukan pada masa aktifnya perdagangan di Kawasan Sunda Kelapa saat itu.

Kendati demikian, Museum Bahari berinisiatif menyajikan informasi yang lebih akurat terkait sejarah garis nol (titik nol) meridian tersebut melalui ruang pameran ini.