HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pertemuan puncak menteri luar negeri anggota G20 atau FMM G20 akan diadakan di Bali mulai Kamis (7/7) hingga Jumat (8/7). Pertemuan menlu anggota G20 ini berlangsung ketika invasi Rusia ke Ukraina masih menjadi sorotan dunia.
Sebab, sejumlah negara anggota G20 seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, hingga Uni Eropa menolak keras keikutsertaan delegasi Rusia dalam forum tersebut.
Meski begitu, sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia tetap berupaya mempertahankan kekompakan G20 dengan fokus pada agenda kerja sama global dan juga mengundang seluruh negara anggota, termasuk Rusia.
Kemlu RI menuturkan pertemuan Menlu G20 akan dibagi menjadi dua sesi yakni Penguatan Multilateralisme dan Ketahanan Pangan serta Energi.
Sesi pertama akan membahas langkah-langkah bersama untuk memperkuat kolaborasi global dan membangun rasa saling percaya antar negara, yang akan menjadi lingkungan pendukung bagi stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dunia.
Dua pembicara khusus akan berbagi ide dalam sesi ini, yaitu Sekjen PBB Antonio Guterres dan Prof. Jeffrey Sachs (Columbia University).
Mereka akan berbagi pandangan tentang pemberdayaan prinsip dan forum multilateral di tengah situasi geopolitik saat ini.
Sesi kedua yakni tentang Ketahanan Pangan dan Energi akan membahas langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis pangan, kelangkaan pupuk, dan kenaikan harga komoditas global.
Naiknya harga komoditas dan terganggunya rantai pasokan global berdampak besar pada negara-negara berkembang, kata Kemlu RI.
“Untuk itu, G20, sebagai forum ekonomi yang mewakili berbagai kawasan di dunia, memiliki kekuatan untuk membahas isu-isu tersebut secara komprehensif untuk menemukan solusi sosial ekonomi yang berkelanjutan,” bunyi pernyataan Kemlu RI.
Berikut daftar menteri yang akan menghadiri FMM G20 di Bali:
- Amerika Serikat
- China
- Rusia
- Kanada
- Australia
- Meksiko
- Turki
- Korea Selatan
- Afrika Selatan
- India
- Jepang
- Jerman