Selain mendapatkan gaji fantastis setiap bulannya, para petinggi ACT juta mendapatkan mobil operasional yang kategorinya bukan barang murah. Pasalnya, mereka mendapatkan mobil baru Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero hingga Honda CR-V.

Bahkan pembelian unit mobil-mobil mewah tersebut diakui oleh Presiden ACT saat ini, yakni Ibnu Khajar dalam konferensi persnya, Senin (4/7). Namun ia berdalih bahwa mobil-mobil mewah itu bukan untuk operasional perorangan, akan tetapi operasional kepentingan yayasan. Bahkan mobil-mobil mewah yang dibongkar Majalah Tempo saat ini sudah dijual untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tertunda.

“Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga. Kemarin diberitakan (penggunaan mobil Alphard, Pajero, Honda CR-V), tapi Juli awal sudah tidak ada kendaraannya karena kendaraan dijual awal Februari,” jelas Ibnu.

PPATK cium aroma busuk ACT kelola dana umat

Sementara itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana juga telah mengatakan, bahwa pihaknya menemukan dugaan adanya penyelewengan dana organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tersebut.

Kemudian, hasil dari penelurusan PPATK itu pun telah disampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterror Polri untuk ditindaklanjuti.

“Ya (disampaikan ke) Densus dan BNPT,” kata Ivan saat dikonfirmasi, Senin (4/7).

Menurut Ivan, pihaknya menemukan indikasi penyelewengan ke arah kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang.

Ia mengatakan pihak PPATK telah mendalami soal dugaan ini sudah sejak lama. Namun demikian, ia tidak merincikan lebih lanjut soal sejak kapan dan hasil pendalaman yang dilakukan PPATK.

“Kami sudah proses jauh sebelum ini,” tuturnya.

Secara terpisah pihak Polri juga menyatakan sudah mulai melakukan penyelidikan terkait adanya penyelewengan dana ACT.

“Info dari Bareskrim masih proses penyelidikan dulu,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin.