“Kita menghormati, mengenang, dan memberi inspirasi dengan mengabadikannya menjadi nama jalan di Jakarta,” papar dia.
Dan berikut adalah 22 nama jalan yang diubah Anies ;
1. Jalan Entong Gendut sebelumnya Jalan Budaya
2. Jalan Haji Darip sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya
3. Jalan Mpok Nori sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus
4. Jalan H. Bokir Bin Dji’un sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede
5. Jalan Raden Ismail sebelumnya Jalan Buntu
6. Jalan Rama Ratu Jaya sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat
7. Jalan H. Roim Sa’ih sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat
8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur
9. Jalan Mahbub Djunaidi sebelumnya Jalan Srikaya
10. Jalan KH. Guru Anin sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara
11. Jalan Hj. Tutty Alawiyah sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya
12. Jalan A. Hamid Arief sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5
13. Jalan H. Imam Sapi’ie sebelumnya Jalan Senen Raya
14. Jalan Abdullah Ali sebelumnya Jalan SMP 76
15. Jalan M. Mashabi sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara
16. Jalan H. M. Shaleh Ishak sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan
17. Jalan Tino Sidin sebelumnya Jalan Cikini VII
18. Jalan Mualim Teko sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke
19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat
20. Jalan Guru Ma’mun sebelumnya Jalan Rawa Buaya
21. Jalan Kyai Mursalin sebelumnya Jalan di Pulau Panggang
22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad sebelumnya Jalan di Pulau Panggang.
Warga menolak
Tak seindah harapan, ternyata banyak warga yang tidak setuju dengan kebijakan yang diambil oleh loyalis Jusuf Kalla tersebut. Bahkan penolakan atas perubahan nama jalan yang diberikan Gubernur DKI Anies Baswedan tersebut datang dari sejumlah warga di Batu Ampar, Jakarta Timur.
Mereka menolak perubahan nama Jalan Budaya menjadi Jalan Entong Gendut. Dan penolakan warga didasarkan atas alasan tidak adanya sosialisasi dan khawatir adanya biaya tambahan saat mengurus perubahan identitas pribadi.
Selain di Batu Ampar. Penolakan juga dilakukan oleh warga Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Mereka menolak perubahan nama jalan tersebut lantaran tak ada sosialisasi yang jelas tentang perubahan nama jalan tersebut.
Semula nama jalan di daerah itu adalah Jalan Tanah Tinggi I Gang 5 yang diubah menjadi Jalan A. Hamid Arief. Riza mengatakan, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menampung semua aspirasi dari masyarakat Jakarta.