Menteri Johnny mengutarakan harapannya kepada para anak muda NTT, bahwa inovasi bisa tercipta dari generasi muda NTT.
“Di era perkembangan teknologi digital, turut melahirkan generasi digital native yang tumbuh dan berkembang di semua bidang, secara khusus tentunya ahli di bidang digital sehingga dapat berkontribusi di kancah nasional dan kancah internasional,” kata Johnny.
Sang menteri juga mendorong siswa memperkuat keahlian digital supaya mendapatkan manfaat sebaik-baiknya dari teknologi.
Keahlian yang perlu dipelajari, kata Johnny dalam webinar tersebut, adalah ABC alias artifial intelligence (kecerdasan buatan), big data analytics (analisis mahadata) dan cloud computing (komputasi awan).
Siswa juga diharapkan bisa mengembangkan keahlian non-teknis (softskill) 4C yakni critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration (kolaborasi) dan communication (komunikasi).
Johnny mengajak para siswa NTT itu untuk memiliki cita-cita setinggi langit dan berusaha sebaik mungkin mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Pada webinar tersebut, dia sempat menceritakan sekelumit masa kecilnya, bahwa dia menghabiskan masa sekolahnya di NTT, tepatnya di Ruteng, Reo dan Kisol, sebelum pergi kuliah ke Jakarta.