Soal akomodasi, baik Tri maupun Siti mengaku puas. Ada sedikit masukan di Madinah, utamanya terkait dengan antrian panjang (crowdid) di lift saat pulang dari Masjid Nabawi. Pasangan suami istri ini mengaku semakin puas dengan kinerja petugas hotel di Makkah.
“Dari sisi layanan kamar pun hotelnya bagusan di sini. Petugas di sini sering control AC dan shower,” akunya.
Layanan Tercukupi
Tri Hidayatno dan Siti Wahyuningrum kompak bahwa konsumsi yang diberikan kepada jemaah sudah sangat cukup. Selain banyak, juga bergizi. Siti bahkan mengaku bingung untuk menghabiskannya.
“Mungkin kalau bapak-bapak selalu habis. Kalau kita, untuk menghabiskan perlu perjuangan. Karena buah tiga kali sehari, makan tiga kali sehari, air minumnya juga sampai di kamar saya ada tiga dus, berlebih. Dan tidak tahu cara menghabiskannya,” tuturnya.
“Air Zamzam tiap hari satu orang dikasih tiga botol. Kita ingin bawa ke Indonesia tapi tidak boleh,” sambungnya.
Soal rasa, Tri Hidayatno juga merasa cocok. Sebab, yang disajikan memang masakan Indonesia. Karena sudah sangat cukup, lanjut Tri, jemaah sebenarnya tidak perlu jajan di luar. Jemaah bisa fokus pada ibadah, karena layanan konsumsi, transportasi, akomodasi, serta layanan kesehatan sudah disiapkan dengan baik oleh Pemerintah.
Secara umum, pasangan suami istri ini merasakan layanan bagi jemaah sudah sangat bagus. Terkait layanan aduan online, mereka berdua mengaku baru mengetahuinya. Keduanya menyambut baik jika ada saluran untuk memberikan saran dan masukan, apalagi bisa diakses secera online. Hal itu, menurutnya akan memudahkan jemaah dalam memberikan apresiasi, juga saran dan masukan.