Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
NewsEkobizSri Mulyani Sebut Pasar SBN di Indonesia Lebih Baik Ketimbang Filipina dan...

Sri Mulyani Sebut Pasar SBN di Indonesia Lebih Baik Ketimbang Filipina dan Malaysia

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa pasar Surat Berharga Negara (SBN) di Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain, seperti Filipina dan Malaysia.

Sri Mulyani mencatat, SBN Indonesia untuk tenor 10 tahun masih mengalami kenaikan sebesar 17,3 persen secara year to date (ytd), walaupun masih ada capital outflow.

“Seperti Filipina yang naik 42 persen, Meksiko 21 persen, dan Malaysia 20 persen. Kenaikan 17 persen di Indonesia ini relatif lebih baik, karena ditopang kebijakan dan postur fiskal kita yang terus kita komunikasikan secara kredibel dan hati-hati,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI), Jumat(1/7).

Tercatat, spread SUN IDR bertenor 10 tahunan terhadap UST bertenor sama masih lebih rendah dibandingkan awal tahun ytd, dari yang semula 473 menjadi 417 atau kembali pada tren menyempit.

Menurut Sri Mulyani, Yield SUN IDR 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 14,1 persen ytd. Menurutnya, besaran yield tersebut masih lebih baik dibandingkan LCY 10 tahun Meksiko yang mencapai 20,6 persen, Malaysia 18,1 persen, Filipina 49,9 persen, dan AS 104,6 persen.

“Dampak FOMC Meeting di Mei lalu relatif lebih kecil ke yield SBN, turun 1,9 persen,” ungkap Sri.

Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, bahwa investor hingga kini masih cenderung menghindari risiko alias risk-off dalam menghadapi tekanan global yang semakin bervariatif. Namun secara perlahan, para investor ini mulai masuk kembali ke pasar. Hal itu dapat dilihat dari porsi incoming bids lelang SUN SBSN yang masih terbesar di tenor pendek SPN 40 persen dan SPNS 37 persen.

Kendati demikian, Sri masih mewaspadai tekanan di pasar SBN. Meningkatnya The Fed Funds Rate atau suku bunga acuan AS bisa mendorong kenaikan suku bunga di tahun ini, dengan yield SUN IDR 10 tahunan yang diperkirakan berkisar di 6,81-8,73 persen pada akhir 2022.

“Penyesuaian strategi pembiayaan lanjutan perlu dilakukan untuk menjaga biaya yang efisien dengan risiko terkendali. Meski pasar SBN domestik resilien, perlu dicermati dampak peningkatan cost of fund akibat normalisasi kebijakan moneter,” pungkas Sri.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Menhub Klaim Punya Jurus Jitu Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah cara untuk menurunkan harga tiket pesawat yang semakin mahal. Setidaknya, kata dia, terdapat empat cara yang dipaparkan olehnya.

DJP Klaim MLI STTR yang Diteken Sri Mulyani Bisa Dongkrak Penerimaan Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim, perjanjian Multilateral Instrument Subject to Tax Rule (MLI STTR) bisa mendongkrak penerimaan pajak negara.

Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing dalam Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir, yakni selama periode transaksi 17 - 19 September 2024 sebesar Rp 25,6 triliun.

Harga Bahan Pangan Kompak Naik di Akhir Pekan

Harga bahan pangan secara nasional di tingkat pedagang eceran terpantau mengalami kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.