HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melihat suku bunga perbankan yang masih terus menunjukkan tren penurunan.
Meski begitu, Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan tren menurunnya risiko kredit di Indonesia.
“Di pasar uang, suku bunga pada Mei 2022 stabil sebesar 2,79 persen dibandingkan dengan Mei 2021. Di pasar dana, suku bunga deposito 1 bulan perbankan turun sebesar 75 basis poin (bps) sejak Mei 2021 menjadi 2,86 persen pada Mei 2022,” ujar Perry secara digital.
Kemudian di pasar kredit, suku bunga kredit di periode yang sama juga mengalami penurunan sebesar 52 basis poin (bps). Penurunan suku bunga kredit ini terjadi di tengah membaiknya persepsi risiko perbankan.
Bank Indonesia memandang, peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan, termasuk melalui penurunan suku bunga kredit, dapat ditingkatkan guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
BI mencatatkan fungsi intermediasi perbankan naik 9,03 persen year on year (yoy) per Mei 2022. Perry menyatakan pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank dan hampir di seluruh sektor ekonomi. Terutama pada segmen kredit Korporasi dan UMKM, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.
“Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar, terutama di sektor Perdagangan, Industri, dan Pertanian seiring membaiknya persepsi risiko kredit,” paparnya.
Lanjutnya, dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut. Tercermin dari perbaikan penjualan yang selanjutnya meningkatkan permintaan pendanaan perbankan, kemampuan membayar, dan belanja modal korporasi.
Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 16,97 persen yoy pada Mei 2022. Ia menyatakan Bank Indonesia terus mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor prioritas dan inklusif.
“Serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas lainnya dan dunia usaha untuk mengakselerasi pemulihan intermediasi guna memperkuat momentum pemulihan ekonomi,” pungkas Perry.