yandex
Kamis, 9 Januari 2025

Adi Prayitno Ingatkan Prabowo Jangan Gandeng Cak Imin Jika Maju Pilpres 2024

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Adi Prayitno mewanti-wanti kepada Prabowo Subianto agar tidak menggandeng Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jika maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Alasan yang sangat masuk akal menurutnya, Cak Imin adalah sosok yang tidak ideal untuk dijadikan tandem untuk menjadi Capres dan Cawapres, setidaknya untuk Pilpres 2024, karena ada hitung-hitungan politik realistis yang tidak masuk.

“Prabowo tentu butuh cawapres yang bisa mengunci kemenangan. Dalam simulasi survei kalau Prabowo tandem dengan cawapres yang lemah secara elektabilitas akan menggerus suara Prabowo,” kata Adi kepada wartawan, Jumat (24/6).

Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia menyarankan untuk menyaring calon wakil presiden lagi, dan tentunya yang sudah memiliki tingkat elektabilitas tinggi.

“Dalam konteks inilah sepertinya Prabowo masih butuh opsi lain cawapres di luar Cak Imin. Karena untuk 2024 target Prabowo harus menang,” ujarnya.

Adi menyebut, isu duet Prabowo-Cak Imin hanya santer digaungkan oleh elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara, jelas Adi, elite Gerindra terlihat masih berpikir dengan matang.

“Jangan-jangan hanya PKB yang kegeeran dari beberapa kali pertemuan dengan Prabowo. Karena banyak juga partai yang mendekati Prabowo tapi tak langsung klaim siap duet,” tutur Adi.

Adi mengatakan jika duet Prabowo-Cak Imin benar-benar terjadi, maka perlu dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU). Adi menyebut basis utama pemilih PKB adalah NU. Sayangnya, suara NU secara utuh tak sepenuhnya dikuasai oleh PKB.

“Belakangan (ada) konflik terbuka dengan Cak Imin dan PKB,” terang Adi.

Kemudian, akademisi asal Madura tersebut menyarankan agar Cak Imin dan PKB lebih intim lagi untuk merangkul basis NU agar mereka mau dan sukarela mendukung PKB dalam konteks Pemilu 2024. Jika itu dilakukan, maka potensi elektabilitas Cak Imin dan partainya akan meningkat.

Khususnya bisa bersahabat dengan keluarga Ciganjur, pun jika itu mampu dilakukan oleh orang seperti Muhaimin yang memiliki sejarah kurang sedap dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

“Mesti segera dirajut islah politik antar ketiganya. Antar PKB, NU, dan keluarga Gus Dur,” sambungnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral