JAKARTA, HOLOPIS.COM – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanudddin meyakini bahwa Presiden Joko Widodo mampu mewujudkan perdamaian kedua negara yang saat ini tengah berkonflik, yakni Rusia dan Ukraina.

Upaya perdamaian tersebut bisa diwujudkan di dalam pertemuan bilateran lintas negara sahabat yakni Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) Presidensi yang bakal digelar pertengahan bulan November 2022 di Pulau Dewata Bali mendatang.

Terlebih lagi, dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo juga berencana untuk bertolak ke kedua negara tersebut untuk membahas persoalan hubunganb bilateral antara Indonesia dengan Rusia maupun Indonesia dengan Ukraina.

“Rencana kunjungan kenegaraan oleh Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia tentunya adalah sebuah hal positif bagi diplomasi damai Indonesia dan harus didukung penuh,” kata TB Hasanuddin dalam keterangannya, Kamis (23/6).

Kemudian, mantan ajudan Presiden BJ Habibie tersebut berharap besar dengan lawatan kenegaraan Presiden Joko Widodo nantinya bisa benar-benar melakukan lobi politik agar tensi kedua negara satu rumpun itu bisa segera mereda.

“Kita berharap kunjungan Presiden Joko Widodo nanti dapat meredakan ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang akhir-akhir ini semakin meningkat,” ujarnya.

Terlebih lagi, ketegangan antar kedua negara tersebut pun diakui berdampak kurang baik bagi Indonesia secara pribadi, karena ada sektor-sektor komoditas yang ternyata terhambat, seperti hanya sektor perminyakan hingga pangan.

“Semoga kunjungan tersebut dapat menjadi jembatan bagi solusi damai antara kedua negara. Konflik Ukraina dan Rusia telah berdampak negatif bagi stabilitas harga komoditas seperti minyak mentah dan bahan pangan secara global,” tandasnya.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan mengunjungi Kyiv, Ukraina dan Moskow, Rusia. Ini dilakukan untuk bertemu presiden kedua negara, Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin.

Kunjungan akan dilakukan setelah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-28 Juni mendatang. Namun belum ada tanggal pasti.

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan kunjungan ini dilakukan Jokowi untuk menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap isu kemanusiaan dan dorongan untuk perdamaian antar kedua negara.

Diketahui konflik keduanya telah membawa sejumlah masalah bagi dunia, mulai dari krisis energi hingga kelangkaan pangan yang menggerek inflasi dan menyebabkan sejumlah negara di jurang resesi.

“Meski situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi. Tidak memilih untuk diam,” tegas Retno menyebut kunjungan itu.

“(Indonesia) mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan akibat perang, yang dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah,” kata Retno lagi di kesempatan yang sama.