JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemimpin ke depan harus mampu menciptaan iklim yang sehat di sektor ekonomi digital dengan gagasan serta kemampuannya membentuk regulasi yang berkeadilan.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira, sektor ekonomi digital menjadi tantangan semua negara di dunia, termasuk di Indonesia. Sehingga dalam mengembangkannya dibutuhkan kepemimpinan atau leadership yang punya gagasan regulatif dalam berkeadilan, bukan sekadar membangun infrastruktur penunjang jaringan internet.
“Sektor digital selain fokus pada percepatan infrastruktur internet, juga kualitas regulasi,” kata Bhima, Kamis (23/6).
Menurut Bhima, hingga saat ini ekonomi digital Indonesia dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Salah satunya adalah banjirnya barang-barang hasil produksi negara lain masuk melalui platform digital yang digunakan masyarakat Indonesia.
“Di sini pentingnya kualitas regulasi dalam persaingan usaha, sehingga barang impor tidak mendominasi pasar online,” tuturnya.
Di samping tantangan pengembangan produk dalam negeri yang bakal mempengaruhi perekonomian masyarakat dan juga negara, Bhima melihat adanya kebutuhan regulasi yang memberikan jaminan keamanan.
Sebagai contoh, belakangan masyarakat dihebohkan dengan keberadaan pinjaman online (pinjol) ilegal yang disebabkan kelemahan regulasi keamanan online.
“Karenanya hingga pengaturan terhadap keamanan siber, hingga peningkatan kualitas talenta digital harus dimiliki pemimpin selanjutnya,” pungkas Bhima.