Advertisement
Categories: Indepth

INDEPTH : Malapetaka Penembakan Massal di AS, Kenapa Tak Kunjung Usai?

Advertisement

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Amerika Serikat Joe Biden berharap bahwa ia tidak pernah tersandung insiden penembakan massal selama masa jabatannya. Namun tampaknya, Amerika Serikat belum siap merdeka dari ancaman penembakan di tempat-tempat umum yang bisa membunuh warga tak berdosa.

Insiden penembakan AS yang paling mencengangkan baru-baru ini adalah serangan di sebuah sekolah dasar di Uvalde Texas. Tak tanggung-tanggung, 19 murid SD dan 2 orang guru tewas akibat ditembak oleh seorang remaja berusia 18 tahun yang juga tewas di tempat oleh polisi.

“Kenapa kita mau hidup seperti ini? Kenapa kita tetap membiarkan hal ini berlanjut? Ini saatnya kita mengubah rasa sakit menjadi sebuah aksi,” seru Presiden Biden dalam wawancaranya di Gedung Putih pada hari 24 Mei lalu.

Joe Biden mengunjungi SD Robb Elementary (Foto: Twitter)

Lucunya, terlepas dari penembakan massal yang sering kali terjadi di Amerika bahkan setiap tahun, kongres masih juga gagal untuk meloloskan undang-undang kontrol senjata.

Apa Saja Peraturan yang Sudah Diajukan?

Kontrol kepemilikan senjata telah merangkai rancangan detail demi mengurangi jumlah kematian akibat senjata api di Amerika Serikat. Termasuk melihat indentitas si calon pembeli senjata api dan memeriksa penjual yang belum memiliki sertifikat.

Para advokat juga telah berseru untuk memperluas pembatasan pada orang-orang yang dapat memperoleh senjata secara legal. Beberapa telah mengusulkan pelarangan pembelian senjata oleh warga di bawah 21 tahun. Ini diharapkan dapat mencegah penembak berusia 18 tahun yang terjadi di Uvalde.

Beberapa negara bagian telah memberlakukan undang-undang senjata yang lebih ketat, tetapi undang-undang federal akan memperkuat pembatasan secara nasional.

Sudah Seberapa Sering Penembakan Massal Terjadi di Amerika Serikat?

Pada tahun ini saja, sekitar 213 penembakan massal telah terjadi di Amerika Serikat. Melansir dari The Guardian, sebuah insiden sudah bisa disebutkan ‘penembakan massal’ jika menjatuhkan korban sebanyak 4 orang.

Personel darurat berkumpul di dekat Robb Elementary School setelah penembakan, pada 24 Mei 2022, di Uvalde, Texas. (Foto: AP/Dario Lopez-Mills)

Pada tahun lalu, 2021, Amerika Serikat mencatat 692 penembakan massal, dan tahun lalunya, 2020, sekitar 610 kasus.

Page: 1 2

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Nusron Wahid Serahkan Sertipikat Gereja Kristen Pasundan Jelang Natal

JAKARTA - Pemerintah berusaha memberikan dan menjamin keamanan sekaligus kenyamanan umat untuk beribadah. Dalam hal…

7 menit ago

Lirik Lagu, Wham! – Last Christmas dengan Bahasa Indonesia

Salah satu lagu Natal yang paling populer adalah Last Christmas. Lagu ini adalah karya dari…

1 jam ago

Hasil Seleksi Petugas Haji 1446 H Diumumkan Januari 2025

JAKARTA - Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama menginformasikan bahwa pengumuman…

1 jam ago

Anak Denny Sumargo 100% Mirip Istri, Netizen : Bang Sabar Ya

Pasangan suami istri Denny Sumargo dan Olivia Allan saat ini sedang menikmati momen-momen indah menjadi…

1 jam ago

VIRAL : Mobil Ugal-ugalan Di Jalan Ala Dominic Toretto

Kamera dashboard yang ada di mobil terkadang bisa menjadi alat bukti yang sangat penting untuk…

2 jam ago

Sejarah Pohon Natal, Awal Mula Pohon Cemara Gemerlap Jadi Ciri Khas Christmas

Pohon Natal adalah salah satu simbol paling ikonik dalam perayaan Natal. Jika sudah memasuki waktu…

2 jam ago