Selasa, 1 Oktober 2024
Selasa, 1 Oktober 2024
NewsEkobizPantas Sri Mulyani Geram, Realiasai Belanja Daerah Ternyata Baru Segini

Pantas Sri Mulyani Geram, Realiasai Belanja Daerah Ternyata Baru Segini

JAKARTA, HOLOPIS.COM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, realisasi belanja daerah hingga 31 Mei 2022 masih tergolong sangat rendah, yakni baru mencapai Rp253,3 triliun atau 21,43 persen dari keseluruhan belanja daerah.

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni mengatakan, bahwa angka tersebut secara bulanan memang lebih tinggi dibanding realisasi bulan sebelumnya. Namun secara tahunan, realisasi tersebut tergolong masih rendah dibanding periode yang sama tahun 2021.

“Realisasi belanja (per 31 Mei 2022) sebesar 21,43 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi 2020 sebesar 20,58 persen. Namun, lebih rendah dibandingkan 2021 yang saat itu di bulan yang sama 23,8 persen,” jelas Agus dalam keterangan pers virtual, Senin (20/6).

Secara rinci, Kemendagri mencatat, bahwa belanja operasi mendominasi belanja negara dengan torehan mencapai Rp199,7 triliun atau 78,86 persen dari keseluruhan belanja yang sebesar Rp808,2 triliun.

Belanja operasi tersebut mencakup belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial (Bansos).

Tercatat sampai dengan 31 Mei 2022, belanja pegawai sudah terealisasi sebesar Rp124,5 triliun atau sudah mencapai 30,87 persen. Kemudian belanja barang dan jasa sudah terealisasi Rp61,9 triliun atau 18,52 persen.

Kemudian belanja bunga Rp351,5 miliar atau 13,14 persen, belanja subsidi Rp535,2 miliar 8,93 persen, belanja hibah Rp10,6 triliun 20,96 persen, dan belanja bansos Rp1,8 triliun 15.92 persen.

Adapun untuk belanja modal di daerah, hingga 31 Mei 2022 sudah terealisasi Rp13,2 triliun atau sudah mencapai 5,2 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp189,5 triliun.

Belanja modal ini terdiri dari belanja tanah Rp1,1 triliun atau 11,41 persen, peralatan mesin Rp2,1 triliun 6,14 persen, bangunan dan gedung Rp3,2 triliun atau 5,69 persen, jalan, irigasi, dan jaringan Rp6,7 triliun atau 7,72 persen, aset tetap lainnya Rp139 miliar atau 3,91 persen, dan aset lainnya Rp3,31 miliar atau 3,41 persen.

Selain itu, terdapat juga belanja transfer hingga 31 Mei 2022 sebesar Rp39,32 triliun atau sudah terserap 15,52 persen dari total pagu anggaran. Serta belanja tidak terduga sebesar Rp1,1 triliun atau 0,42 persen.

“Ini perlu jadi perhatian, sehingga bisa dimaksimalkan. Sehingga dari bulan ke bulan bisa tinggi dan di akhir tahun bisa lebih tinggi lagi,” jelas Agus.

Kemendagri mencatat, daerah dengan realisasi belanja daerah terbesar adalah provinsi Jawa Barat (Jabar), yakni sebesar 44,51 persen, disusul Bengkulu 39,9 persen, Banten 41,43 persen, Kepulauan Riau 33,72 persen, dan Sumatera Utara 36,7 persen.

Sementara lima provinsi dengan realisasi terendah per 31 Mei 2022 yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 24,16 persen, disusul Maluku 22,06 persen, Sumatera Selatan 26,95 persen, Papua Barat 33,78 persen, dan Kalimantan Barat 35,42 persen.

Google News

Temukan kamu di Google News dan jangan lupa klik ikon bintang untuk mengetahui semua berita terbaru dari kami.

WhatsApp Channel

Follow WhatsApp Channel Holopis.com untuk mendapatkan 10 berita terbaru setiap hari dari tim Redaksi.

Baca Juga

Loading...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
HOLOPIS

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Harga Emas Antam Turun Tajam, Cek Rincian Harganya Sekarang

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau mengalami penurunan yang cukup tajam pada perdagangan hari ini, Selasa 1 Oktober 2024.

Deflasi 5 Bulan Beruntun, BPS Ungkap Pemicunya

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali mencatatkan deflasi pada periode bulan September 2024, yakni sebesar 0,12 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

IHSG Langsung Melesat saat Jeda Makan Siang

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melesat, dengan penguatan sebesar 0,71 persen atau 53,82 poin ke level 7.581 pada penutupan perdagangan saham sesi pertama hari ini, Selasa (1/10).

LPS Klaim Sudah Jamin 15.81 Juta Rekening Nasabah

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim, pihaknya per Agustus 2024 telah menjamin sebanyak 99,78 persen atau setara 15.81 juta rekening nasabah.