Bos Garuda Ungkap Sederet Rencana Usai Lolos PKPU

JAKARTA, HOLOPIS.COM Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkap sederet rencana pengembangan bisnis yang bakal dilakukan setelah seluruh proses penundaan kewajiban kembayaran utang (PKPU) selesai.

Salah satunya adalah menambah jumlah armada pesawat yang aktif. Irfan mengakui, bahwa selama ini memang banyak pesawat yang tidak bisa melakukan pelayanan (unserviceable).

Untuk itu, setelah proses PKPU selesai, pesawat-pesawat itu rencananya akan diaktifkan kembali. Garuda Indonesia berencana untuk menerbangkan armada sebanyak 70 pesawat dalam waktu dekat ini.

“Pesawat yang unserviceable bisa kita segerakan atau terbangkan melayani kebutuhan publik. Kira-kira mendekati 70 total pesawat, namun kita butuh waktu membuat pesawat tersebut serviceable,” kata Irfan (19/6).

Selain itu, Irfan mengatakan, bahwa pihaknya akan lebih selektif lagi dalam memilih rute penerbangan domestik yang akan mendatangkan pundi-pundi keuntungan bagi perusahaan maskapai pelat merah tersebut.

Seleksi rute ketat juga akan dilakukan untuk rute internasional. Garuda tidak akan banyak membuka rute internasional lagi mulai saat ini bila tidak benar-benar menguntungkan.

Bussines plan kita akan menghasilkan keuntungan akan fokus di domestik, terbang di rute menguntungkan. Kita tetap melayani rute internasional, umrah, haji, dan fokus ke kargo. Untuk rute internasional kami hanya akan menerbangkan yang menguntungkan,” papar Irfan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan pihaknya akan berusaha sekeras mungkin untuk menjadikan emiten berkode saham GIAA itu sebagai maskapai yang menghasilkan keuntungan, bukan cuma maskapai yang bisa terbang ke mana-mana saja dan punya pesawat beragam jenis saja.

“Kita ingin memastikan ke depan (perusahaan) ini menghasilkan keuntungan. Bukan lagi kita terbang ke mana-mana, bukan lagi punya pesawat beragam, tapi sebuah perusahaan yang membanggakan dan terus menerus konsisten memberikan keuntungan,” ungkap Irfan.

Sekedar informasi proses PKPU Garuda Indonesia saat ini hampir selesai. Terakhir, proposal perdamaian utang Garuda Indonesia yang berhasil disetujui mayoritas kreditur melalui pengambilan suara atau voting.

Saat ini, Garuda hanya tinggal menunggu penetapan keputusan pengadilan soal status homologasinya yang akan diumumkan pada hari ini, Senin 20 Juni 2022.

Exit mobile version