MAKASSAR, HOLOPIS.COM Dalam periode 10 hingga 16 Juni 2022, Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat ada aktivitas gempa bumi sebanyak 52 kali di wilayah Sulawesi.

“Ini gempa kecil, dangkal dan dalam. Tidak perlu panik, namun tetap waspada,” jelas Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar, R Jamroni, Sabtu (18/6).

Selain itu, sebaran gempa bumi juga terjadi di beberapa wilayah dalam periode tersebut. Seperti di wilayah Gorontalo, Malili dan Selayar, Sulawesi Selatan; kemudian Majene, Sulawesi Barat serta wilayah Kalisusu.

Jamroni merincikan, dari 52 kali gempa bumi itu didistribusi dengan gempa yang berkekuatan mulai di bawah magnitudo 2, di bawah magnitudo 2-3, di bawah magnitudo 3-4, di bawah magnitudo 4-5 dan di atas magnitudo 5.

Untuk frekuensi kejadian gempa di bawah magnitudo 2 telah terjadi sebanyak dua kali, di bawah magnitudo 2-3 terjadi sebanyak 27 kali, di bawah magnitudo 3-4 terjadi 16 kali, di bawah magnitudo 4-5 terjadi 6 kali dan di atas magnitudo 5 sebanyak satu kali.

Untuk frekuensi kejadian gempa berdasarkan kedalamannya itu sebanyak 44 kali dengan kedalaman 60 kilometer (km), menengah terjadi 6 kali pada kedalaman 60-300 kilometer, serta 2 kali terjadi gempa di kedalaman lebih dari 300 km.

“Kalau frekuensi dirasakan dan tidak dirasakan oleh masyarakat itu, 90 persen warga tidak merasakan gempa dan 10 persen lainnya merasakan,” katanya.

Jamroni mengaku jika rentetan gempa sepekan terakhir merupakan bagian dari proses alam. Gempa dalam sepekan terakhir ini kekuatannya relatif kecil, sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

“Dalam periode gempa ini, sesar atau patahan yang aktif adalah sesar Sorowako,” ucap Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar R Jamroni.