JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad bin Husein Alatas menyatakan bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukannya di depan Kedutaan Besar India untuk Indonesia, adalah wujud kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW yang dianggap telah dihina oleh pejabat tinggi Partai Bharatiya Janata (BJP).
“Apa yang dilakukan india pada umat islam adalah bentuk teroris, fasis. Mereka hina Nabi dan keluarganya, maka mereka harus berhadapan dengan umat Islam,” kata Habib Muhammad dalam orasinya di atas mobil komando, Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat (17/6).
Bahkan menurutnya, ia siap untuk menumpahkan daranya untuk berjuang membela harkat dan martabat Rasulullah Muhammad SAW.
“Siap tumpahkan darah demi bela Nabi? Allahu Akbar,” ujarnya.
Ia pun mengatakan kepada para demonstran yang hadir di depan GAMA Tower Kuningan, bahwa melakukan demonstrasi dan menyatakan sikap tersebut adalah bagian dari eksistensi kecintaan mereka kepada Rasulullah. Karena momentum saat ini hanya satu-satunya yang bisa dilakukan umat Islam.
“Kita telah kehilangan satu kesempatan untuk menemani Rasulullah, kita tidak punya kesempayan melihat beliau dan mencium tangannya Nabi. Tapi kesempatan saat ini yang kita miliki adalah membela nabi Muhammad, ini kesempatan kita menjaga marwah nabi, memuliakan nabi. Karena dengan membela nabi, bukan nabi yang untung, tapi kita yang untung yang akan mendapat syafaat beliau,” ucapnya.
Perlawanan umat Islam tersebut katanya adalah bentuk tekanan kepada pemerintah India yang dinilainya sebagai pelaku Islamofobia.
“Karena di negara mereka berapa kali pimpinan mereka menghina nabi. Kita ini percaya dengan firman Allah, kita dengan saudara india walau beda teritorial tapi mereka masih satu saudara dengan kita sebagai umat Islam,” tandasnya.
Terakhir, menantu Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab itu mengatakan, bahwa perlakuan pemerintah India kepada umat Islam di negara Hindustan selama ini sangat tidak baik. Kriminalisasi hingga penindasan terhadap kaum muslimin adalah bentuk perilaku fasisme.
“Apa yang dilakukan India pada umat Islam adalah bentuk teroris, fasis. Mereka hina Nabi dan keluarganya, maka mereka harus berhadapan dengan umat Islam. Umat Islam marah, maka setelah pulang dari sini boikot semua produk India,” pungkasnya.