JAKARTA, HOLOPIS.COM – Aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih tinggi.

BPPTKG mencatat gunung di perbatasan DIY-Jateng itu mengeluarkan guguran lava sebanyak 58 kali selama sepekan terakhir.

“Guguran lava teramati sebanyak 58 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng, dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santos, Jumat (17/6).

Agus menyebutkan berdasarkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5 mulai 10 – 16 Juni 2022, pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

“Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 m3, dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3,” paparnya.

Adapun intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, menurut dia, masih cukup tinggi.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM juga masih menunjukkan laju pemendekan jarak 0,4 cm per hari.

Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 40 mm per jam selama 85 menit di Pos Kaliurang pada 10 Juni 2022.

“Tidak dilaporkan terjadi banjir lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu Gunung Merapi,” ujar Agus.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).