JAKARTA, HOLOPIS.COM Dalam kehadiran sebuah produk, yang terpenting adalah unique selling point (USP) atau faktor dari penjual sebagai alasan produk atau jasa mereka lebih baik dari kompetitor.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mencontohkan, seperti pemberian label nama brand. “Bentuk unique selling point yang ditawarkan bisa berupa pemberian label nama brand,” kata Menparekraf, Rabu (15/6).

Sandiaga pun mengungkapkan, pihaknya akan dorong pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) yang ada di Mandalika Nusa Tenggara Barat untuk menggali UPS produk.

Terutama saat mereka akan masuk dalam ekosistem digital, sehingga produk yang dihadirkan dapat meningkatkan minat beli masyarakat dan modal dari para investor.

Selain itu menurut Sandiaga, para pelaku usaha juga dituntut untuk lebih inovatif, adaptif, berani mengambil risiko, dan memiliki keterampilan lunak (soft skills) yang mumpuni seperti teknik berkomunikasi, negosiasi, serta promosi.

“Pelaku usaha tentu tidak menjadi kaum rebahan, tetapi menjadi agen perubahan dengan mengambil risiko, punya mindset untuk bisa memulai usaha dan keluar dari zona nyaman, serta pelajari segalanya dengan komprehensif.” ujarnya.

Mendorong UMKM Lebih Kreatif

Kontribusi Ekraf terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tahun lalu tembus 60 persen atau berkisar Rp1.154,4 triliun.

Sedangkan pada tahun 2024/2025 mendatang, sumbangan dari sektor UMKM diprediksi alami peningkatan hingga 65 persen.

Biarpun begitu, beberapa tantangan juga masih ada seperti MKM belum terdigitalisasi, 83,32 persen belum berbadan hukum, 89 persen belum memiliki merek atau brand, dan Hak Kekayaan Intelektual.