JAKARTA, HOLOPIS.COMKepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu memprediksi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan kembali melakukan pengetatan moneter guna menahan laju inflasi yang saat ini menjadi momok bagi negara yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden itu.

Menurut Febrio, The Fed diperkirakan bakal kembali mengerek suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung bulan ini.

“Jadi The Fed sudah naikkan suku bunga, terakhir 50 bps pada FOMC terakhir. Lalu, FOMC berikutnya kami antisipasi mereka akan kembali menaikkan paling tidak 50 bps juga,” kata Febrio (14/6).

Febrio mengatakan, kabar terkait pengetatan moneter dari negeri Paman Sam ini tentu akan semakin menambah ketidakpastian ekonomi global. Sehingga menurutnya, perlu antisipasi serius dari pemerintah terkait hal ini.

Ia mengatakan, respon dari para pelaku pasar juga harus diperhatikan dengan seksama. Pasalnya, para pelaku pasar tentu saja akan melakukan penyesuaian terhadap langkah bank sentral AS ini.

“Kami amati, pasar merespons dengan melakukan adjustment (penyesuaian),” tambahnya.