JAKARTA, HOLOPIS.COM – Segala serangan militer yang akan dilakukan China terhadap Taiwan akan memiliki dampak lebih besar terhadap perdagangan global dibandingkan perang Ukraina.

“Jika China menyerang Taiwan, potensi kerusakan bisa lebih besar, terkait ketergantungan dunia pada Taiwan untuk chip yang digunakan dalam kendaraan listrik dan telepon seluler,” demikian dikatakan Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan John Deng melansir Reuters, Rabu (15/6).

Seperti diketahui, Invasi Rusia terhadap Ukraina yang dimulai pada bulan Februari telah menyebabkan kenaikan harga komoditas dan larangan ekspor makanan, yang menyebabkan ketakutan akan kelaparan di negara-negara miskin.

“Gangguan rantai pasokan internasional gangguan, tatanan ekonomi internasional, dan kemungkinan bisa semakin parah bisa saya lebih para terjadi dari yang saat ini,” kata Deng.

Sejauh ini, pemerintahan Taipei belum melaporkan adanya tanda-tanda serangan dari China, tetapi Taiwan semakin khawatir sejak dimulainya peperangan Ukraina.

Sementara itu, pemerintah China mengaku ingin penyatuan kembali dengan Taiwan dengan cara yang damai.

Taiwan mendominasi pasar global untuk produksi chip paling canggih, pada tahun lalu ekspornya mencapai angka US$118 miliar (sekitar 1,739 Triliun Rupiah). Deng berharap dapat mengurangi 40 persen pangsa ekspornya yang masuk ke China.