Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal di pesisir agar lebih meningkatkan kewaspadaan karena saat ini suplai uap air di wilayah Indonesia masih banyak, sehingga hujan bakal sering terjadi.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto mengatakan, saat ini memang tengah ada fenomena global La Nina yang masih berlanjut serta fenomena suhu muka laut yang lebih hangat di sekitar wilayah Jawa Timur.
Teguh kembali menegaskan, BMKG memprediksi potensi hujan akan tetap ada sepanjang tahun 2022. Namun demikian, dia berpesan, kondisi kemarau basah karena anomali iklim ini tidak bisa dijadikan patokan akan terjadi selamanya.
“Ini sebagai gambaran umum, untuk penguatannya bisa tetap memantau perkembangan cuaca dalam skala meteorologi (1 harian, 3 harian, 7 harian) di kanal-kanal resmi atau kontak BMKG,” kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, saat ini personel BPBD telah dikerahkan untuk menangani banjir di Surabaya.
Menurut Ridwan, pompa air yang dimiliki Pemkot Surabaya telah dihidupkan semua. Hanya saja, lanjut dia, saat ini kondisi air laut pasang sehingga tidak bisa dibuang ke laut.