JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dinamika politik di Indonesia masih terus berjalan. Salah satunya adalah berkaitan dengan Capres maupun Cawapres yang akan dipersiapkan untuk ikut bertarung di dalam Pilpres 2024 mendatang.
Salah satu partai terkuat di Indonesia saat ini, yakni PDI Perjuangan masih belum menentukan siapa sosok yang akan diusung menjadi calon penerus Joko Widodo usai habis masa bhaktinya nanti.
Namun demikian, sekretaris jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkap, bahwa ada tiga pertimbangan utama Ketua Umumnya, yakni Megawati Soekarnoputri dalam memutuskan Capres, khususnya dari basis kadernya.
Yang pertama adalah bagaimana rekam jejak seseorang itu, apakah memiliki masalah yang pelik atau tidak. Kemudian yang kedua soal karakternya seperti apa. Dan terakhir adalah tingkat kegigihannya selama ini, baik di dalam menjalankan tugas-tugas partai atau kinerja pemerintahan jika ia menjadi bagian dari pejabat publik.
“Ibu Mega di dalam tradisi beliau untuk calon pemimpin itu melihat rekam jejaknya, karakternya, dan daya juangnya,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu.
Di samping itu, Hasto juga menyampaikan bahwa Megawati juga mempertimbangkan dinamika sosial yang ada. Sehingga aspirasi rakyat juga akan menjadi tolok ukurnya dalam menaruh dukungan politik nanti.
Kemudian dari sisi spiritualitas, Megawati juga dikatakan selalu bermunajat kepada Sang Pencipta untuk meminta petunjuk.
Kombinasi itulah yang dijadikan Megawati sebagai rujukan sikap politiknya. Dan Hasto mengklaim selama ini banyak kader PDIP yang lahir dari olah pertimbangan ini.
“Itu yang dilakukan oleh Ibu Megawati dan terbukti PDI Perjuangan berhasil selama ini melahirkan kader yang mumpuni,” tuturnya.
Bahkan kabar yang ada, saat ini PDI Perjuangan juga telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk membahas Pilpres 2024. Formasi di dalamnya ada dua anak Megawati yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Kemudian ada juga Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, Said Abdullah, Utut Adianto dan Olly Dodokambey.