JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pegiat media sosial, Muhamad Guntur Romli menyarankan agar kepolisian tak hanya memanggil Sergio, pelaku bisnis masakan rendang babi dan pemilik brand babiambo.

Akan tetapi panggil juga Ustadz Hilmi Firdausi, karena sumber kehebohan kasus rendang babi ini berasal dari cuitannya.

“Mestinya polisi periksa juga orang ini (Hilmi -red), jangan cuma yang punya usaha, karena asal-muasal dari kehebohan dan kegaduhan dari dia,” kata Guntur Romli, Sabtu (11/6).

Suami Nong Andah Darol Mahmada tersebut mengatakan, bahwa babiambo menjual rendang babi secara online, khususnya melalui akun Instagram. Bahkan di akun tersebut juga sudah dijelaskan label khusus bahwa masakan yang disajikan adalah non halal.

Selain itu, saat konten isu rendang babi tersebut viral, ternyata bisnis yang dijalankan oleh Sergio pun sudah tidak beroperasi lagi. Karena ia hanya menjalankan bisnis kuliner tersebut selama 3 (tiga) bulan dari tahun 2019 akhir sampai 2020 awal. Pun bisnis tersebut dilakoni karena coba-coba peluang usaha akibat terdampak pandemi Covid-19.

Namun yang ia sayangkan adanya, narasi yang dibangun oleh Hilmi Firdausi juga dibumbui oleh sentimen agama.

“Itu juga gerai online uda tutup 2 tahun dan soal kuliner tapi diprovokasi pakai isu SARA, kirain dia orang Padang atau Minang ternyata orang Nganjuk 😂,” pungkasnya.

Perlu diketahui, akun Twitter Hilmi Firdausi ramai pasca postingannya tengang bisnis Babiambo di akun Instagram.

Menurut Hilmi, pelaku bisnis Babiambo telah melampaui batas karena mengombinasikan masakan khas Padang dengan olahan daging babi.

Karena sepengetahuannya, masakan Padang sudah sangat kental dengan ciri khasnya, yakni cita rasa dan halal.

Pasca postingan itu muncul, mendadak publik ikut menyoroti hingga akhira pemilik brand Babiambo, Sergio sampai dibawa ke Mapolsek Metro Kelapa Gading. Di sana, ia dimintai keterangan terkait dengan kasus yang ramai di media sosial itu.