JAKARTA, HOLOPIS.COM – Harga cabai melonjak lebih dari 20% dalam sepekan terakhir karena persoalan cuaca. Seperti de javu, setiap cuaca ekstrem terjadi, gejolak harga cabai mengikuti. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), pada hari ini, (6/6), harga cabai rawit dijual Rp 75.600 per kg.
Harga tersebut melonjak 24,3% dibandingkan pekan sebelumnya.
Sementara itu, harga cabai merah keriting dibanderol Rp 57.100 per kg atau naik 10% dibandingkan pekan sebelumnya.
Di Kalimantan Utara dan DKI Jakarta, harga cabai rawit merah bahkan menembus Rp 100.000 per kg.
Harga cabai rawit mulai melangit menjelang Hari Raya Idul Fitri, 2 Mei lalu. Harga bumbu dapur tersebut tak kunjung turun bahkan terus melambung hingga sekarang. Kondisi tersebut menjadi anomali mengingat harga sayur-sayur dan bumbu dapur biasanya langsung melandai setelah Lebaran.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menjelaskan kenaikan harga cabai lebih disebabkan faktor cuaca.
Musim hujan berlangsung lebih lama sehingga banyak tanaman yang mati atau rusak. Musim hujan juga membuat musim tanam bergeser dari yang seharusnya, yakni setelah Maret-April.
“Ini persoalan cuaca, nggak bisa diapa-apain. Cabai itu kan tanaman yang maunya ada air tapi tidak berlebihan. Kalau berlebihan tidak bagus,” tutur Prihasto, kepada CNBC Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pekan lalu, menjelaskan fenomena La Nina masih kuat hingga Mei sehingga musim kemarau mundur dan hujan masih terjadi di bulan Mei. Dia menambahkan musim panen raya cabai seharusnya terjadi Maret-April. Namun, musim hujan yang lebih panjang membuat banyak tanaman rusak.
“Mudah-mudahan Juli sudah ada yang panen. Juli hingga Agustus seharusnya sudah panen raya lagi,” imbuhnya.
Prihasto mengatakan produksi cabai Indonesia rata-rata mencapai 2,8 juta ton per tahun. Termasuk di dalamnya adalah cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah keriting, dan cabai merah besar.
Sentra produksi cabai di Indonesia di antaranya adalah Garut, Cianjur, dan Sumedang di Jawa Barat. Di Jawa Tengah, sentra produsen cabai ada di Temanggung sementara di Jawa Timur ada di Tuban dan Banyuwangi.