JAKARTA, HOLOPIS.COM – Nama Prabowo Subianto saat ini masih menjadi tren setter bagi kalangan pegiat survei. Pasalnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut masih menjadi magnet tersendiri khususnya dalam isu Pemilihan Presiden (Pilpres) yang nantinya akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 14 Februari 2024.
Memang sejauh ini, Prabowo Subianto secara pribadi belum menunjukkan apakah ia akan maju sebagai calon Presiden atau tidak, karena berkali-kali kesempatan yang ada, ia masih memilih untuk fokus menuntaskan kerja-kerjanya sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Bahkan ketika memberikan orasi ilmiahnya di depan para wisudawan dari Universitas Pancasila beberapa waktu yang lalu, ia menyatakan jikapun ia melakukan kampanye politik, maka ia harus meminta izin terlebih dahulu kepada Presiden sebagai atasannya di sistem pemerintahan.
Namun suara-suara grass root tampaknya masih menginginkan agar Prabowo Subianto menjadi pemimpin di Republik Indonesia menjadi Presiden. Karena posisi strategis inilah yang dinilai paling ampuh untuk melakukan pelbagai perbaikan yang selama ini belum optimal dilakukan. Salah satunya adalah kesejahteraan yang merata.
Salah satu pihaknya yang menyatakan mengapa ia mendambakan sekali Prabowo Subianto menjadi Presiden, adalah Otis H. Melalui tulisan lepasnya, ia memberikan alasan yang sangat menarik mengapa harus ada perbaikan di bidang kesejahteraan rakyat melalui regulasi yang tepat dan sesuai dengan mandat konstitusi.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat kaya raya mulai dari kekayaan sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alamnya (SDA). Bahkan menurut penelitia dari salah satu Universitas ternama di Asia, dimana mereka menghitung seberapa banyak kekayaan alam Indonesia yang dirampok oleh perusahaan belanda yaitu VOC di saat mereka masih menjajah Indonesia. Setidaknya, mereka menemukan bahwa sebanyak 78 juta gulden Belanda atau sekitar lebih dari USD7,9 triliun kekayaan Indonesia yang didapat oleh Belanda saat itu. Jika dikonversi dalam rupiah (USD1 = Rp14.000), maka kekayaan VOC bernilai Rp 112.640.175.000.000.000 (Rp112,64 kuadriliun). Angka yang fantastis ini menempatkan VOC sebagai salah satu perusahaan terbesar dalam sejarah karena mampu menghasilkan uang yang sangat banyak. Uang sebanyak itu pun mampu mengalahkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Jepang di 2019 yang mencapai USD4,8 triliun yang jelas telah mengalami inflasi jika dibandingkan uang VOC kala itu. Sehingga dengan demikian, bisa dilihat secara gamblang seberapa kuat VOC kala itu dengan sumber daya kekayaannya itu.
Dengan melihat fakta di atas, maka sangat bijak jika kita dapat memberi sapaan baru kepada pak Prabowo Subianto dengan sebutan Bung Bowo sebagai anak Ideologi Bung Karno
Jika VOC saja bisa menghasilkan uang sebanyak itu karena menjajah kekayaan alam Indonesia, seharusnya akan jauh lebih besar manfaatnya jika dialokasikan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Dengan kekayaan sebanyak itu, kita dapat membangun Ekonomi yang kuat, ribuan Rumah Sakit type A di setiap Provinsi dan Kabupaten Kota seluruh Indonesia, Jutaan ruang kelas baru untuk pendidikan, ribuan gedung dan fasilitas pendukung pada Universitas di Indonesia, ratusan pabrik-pabrik dan lain sebagainya yang akan menyerap jutaan lapangan pekerjaan dengan upah yang sangat layak bagi rakyat,” tulis Otis.
Atas dasar itulah, ia menilai bahwa Prabowo Subianto sanggup mewujudkan harapan besar tentang penguasaan kekayaan alam dan seluruh isinya oleh negara demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Karena Prabowo Subianto melalui Partai Gerindranya memiliki semangat itu, yakni dengan kembali menjalankan amanat Pasal 33 ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945.
“Belajar pada pengalaman sejarah diatas sehingga para Pendiri Bangsa dalam mempersiapkan negara kita telah menyusun UU serta sistem yang ampuh untuk mencegah kekayaan nasional kita dicuri oleh bangsa asing. Untuk mencapai tujuan di atas maka solusi yang Bung Bowo dan partai Gerindra tawarkan adalah kembali ke UUD 1945 pasal 33 ayat 1,2, dan 3 secara murni,” ujarnya.
Otis juga menilai bahwa sebenarnya Prabowo Subianto adalah sosok yang menjadi anak ideologi Ir Soekarno. Karena ia memandang bahwa persoalan pertahanan yang kuat sangat penting untuk menjaga bagaimana kekayaan dan ekonomi negara Indonesia. Begitu juga, jika ekonomi bangsa yang kuat, maka akan sangat menentukan bagaimana kekuatan pertahanan bangsa ini bisa diharapkan.
Oleh karena itu, ini semua adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan Trisakti Bung Karno yakni; berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan sebagai bentuk revolusi suatu bangsa. Dan Trisakti Bung Karno termuat secara jelas dan lengkap pada Manivesto perjuangan Gerindra dalam AD/ART Partai.
“Dengan melihat fakta di atas, maka sangat bijak jika kita dapat memberi sapaan baru kepada pak Prabowo Subianto dengan sebutan Bung Bowo sebagai anak Ideologi Bung Karno,” pungkasnya.