JAKARTA, HOLOPIS.COMMenteri BUMN, Erick Thohir berkeinginan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat vaksin dunia. Sejumlah upaya pun dilakukan, salah satunya dengan mendorong Holding BUMN Farmasi untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksinnya.

Sebagai informasi, salah satu holding BUMN, PT Bio Farma (Persero) sejak Kamis ini telah melakukan uji klinis fase III untuk memproduksi 120 juta dosis vaksin BUMN per tahunnya.

Namun, angka tersebut menurut Erick masih terlalu sedikit untuk bisa mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi pusat vaksin dunia. Ia pun meminta Bio Farma untuk meningkatkan jumlahnya hingga ke angka 500 juta dosis per tahun.

“Tapi tidak produksi kita bisa mencapai 500 juta, ini kalau nanti diperlukan perbesar apalagi kita ingin Indonesia jadi hub produksi vaksin dunia, ya kita bisa tingkatkan,” ujar Erick dalam konferensi pers, Kamis (9/6).

Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjuk Bio Farma sebagai salah satu holding BUMN Indonesia untuk memproduksi vaksin Covid-19 terbaru dengan platform teknologi berbasis messenger RNA (mRNA) untuk kawasan Asia Tenggara.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, bahwa pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan teknologi mRNA, seperti pembangunan fasilitas produksi, untuk pembuatan mRNA skala Pilot dan skala komersial terbatas (gedung 34) dan Human Resources.

“Tentu kami menyambut baik, ditunjuknya Bio Farma sebagai satu-satunya perusahaan vaksin di Indonesia yang akan menerima transfer teknologi mRNA. insya Allah kepercayaan ini, akan kami manfaatkan untuk mendukung kemandirian bangsa dalam membuat vaksin dengan teknologi terbaru secara mandiri” tutur Honesti.

Sebelumnya, Bio Farma juga sudah mencari mitra untuk pengembambangan melalui penjajakan kerja sama dengan University of Manchester untuk penguasaan seed mRNA sehingga sudah Bio Farma sudah memiliki dasar teknologi mRNA.