JAKARTA, HOLOPIS.COM – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan kritikan kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang tiba-tiba ngoceh soal konflik Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, komentar purnawirawan jenderal TNI tersebut sangat tidak tepat dilontarkan oleh pejabat publik, apalagi tendensinya negatif.

“Mohon maaf Pak @RahmayadiEdy Sebagai Gubernur, Pejabat Publik. Pernyataan ini sangat tak pantas dan tak perlu,” kata Dahnil, Rabu (8/6).

Juru bicara Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu mengingatkan agar Edy maupun pejabat publik lainnya agar hati-hati di dalam menyampaikan pendapat, apalagi jika berkaitan dengan sikap politik negara terhadap luar negeri.

“Sikap Indonesia terang, terlibat menjaga perdamaian dunia sesuai amanat Konstitusi kita,” tegasnya.

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengatakan jika dirinya menjadi Putin, ia sudah menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.
Pernyataan itu disampaikan Edy saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Sumatranomic ke-3 yang diadakan Bank Indonesia (BI) di Medan, Senin (6/6).

Awalnya, Edy berbicara tentang dampak Pandemi Covid-19 pada perekonomian Sumatera Utara. Eks Pangkostrad tersebut meminta harus ada perbaikan ekonomi di Sumut.

“Ekonomi kita perlu dipertanyakan perlu perbaikan. Yang katanya covid, akibat covid, terus Rusia nyerang Ukraina. Macam itu lah. Ini yang perlu kita diskusikan,” kata Edy.

Menurut Edy, invasi Rusia ke Ukraina turut mempengaruhi perekonomian Sumut. Hanya saja pengaruhnya tidak terlalu besar.

“Tak ada pengaruhnya itu, pengaruh kecil lah. Migas dari Rusia, minyak dari Rusia, tak juga kita jual minyak kok. Di Sumut ini ada kok tambang minyak. Kita juga belum pakai kok itu,” kata Edy.