JAKARTA, HOLOPIS.COM – Singapura mengumumkan temuan kasus pertama cacar monyet atau monkeypox.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) di mana penularan berasal dari pelancong yang transit di Bandara Changi Singapura.

Sebagaimana pelancong itu, tetap berada di area transit di Bandara Changi, sampai keberangkatan ke Sydney pada hari yang sama.

Hal mengejutkannya ketika tiba di Sydney pada 3 Juni kemarin, dinyatakan positif cacar monyet

“Karena kasus tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan komunitas signifikan,” ucap Depkes, Selasa (7/6).

Atas informasi tersebut, Dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan menjelaskan monkeypox atau cacar monyet sebenarnya tidak mudah menular, seperti Covid-19.

Namun, sangat besar risikonya bila melalui sentuhan fisik atau kulit. Dia menyarankan agar tidak melakukan salaman atau sentuhan fisik dengan orang lain.

“Jadi perlu dipahami nih soal cacar monyet sebenarnya tidak mudah menular, bila dibandingkan dengan Covid kalau satu ruangan. Bila melakukan sentuhan akan besar penularannya, tapi kalau tidak bersentuhan maka kecil risikonya,” ujar Dr Fajri.

Dengan begitu, ia sangat menganjurkan agar selalu menjaga kebersihan tangan, terlebih selesai berinteraksi atau bersentuhan dengan orang lain. Fajri pun menambahkan bahwa informasi sebelumnya adanya penularan di acara atau komunitas Gay di Spanyol.

Menjelaskan jika penularan melalui aktivitas seksual belum diketahui, tetapi sentuhan fisik yang mungkin saja menyebabkan terjadinya penularan.

Sama dengan penjelasan WHO, virus cacar monyet ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur.