JAKARTA, HOLOPIS.COM Partai Gerindra secara resmi telah memecat Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik sebagai kader. Alasannya, kakak kandung dari terpidana kasus korupsi, M Sanusi itu dianggap tidak mampu menjaga marwah partai dan namanya pernah dikaitkan dalam kasus rasuah.

Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto, mengungkapkan, M.Taufik terlalu banyak melakukan manuver-manuver terhadap partai yang dinaunginya.

Bahkan, sambung Wihadi, setelah pihaknya melakukan pemanggilan pada tanggal 22 Februari lalu untuk disidangkan, M. Taufik kembali memberikan pernyataan yang berbelit-belit. Majelis Kehormatan-pun mengindikasikan Taufik tidak loyal terhadap Gerindra.

Wihadi menjelaskan, atas dasar itulah pihaknya kembali menyidangkan kembali terkait M. Taufik. Alasannya, M Taufik memiliki banyak catatan penting.

“Salah satunya juga kita melihat saudara Taufik ini ternyata banyak beberapa hal yang juga menjadi catatan,” tegas Wihadi di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).

Ironisnya, imbuh Wihadi, sejak M. Taufik didapuk jadi Ketua DPD DKI Jakarta hingga kini, partai belum juga memiliki kantor DPD. Selain itu, pada saat Pemiliihan Presiden 2019 silam, DKI Jakarta kalah. Padahal, M. Taufik diandalkan untuk memenangkan Prabowo di Jakarta.

“Itu menjadi catatan juga. Kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa oleh KPK,” katanya.

Manuver yang dilakukan M. Taufik, kata Wihadi, tetap ingin di Gerindra namun menyatakan dirinya untuk mundur.

“Oleh sebab itu, MKP yang ini saya ada lima majelisnya sepakat untuk memutus saudara Taufik memecat sebagai kader Gerindra mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini. Itu keputusannya MKP,” pungkasnya.