JAKARTA, HOLOPIS.COM Clubhouse melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya, karena menjadi bagian dari kebijakan pergantian strategi perusahaan.

Namun, berapa banyak karyawan yang di PHK tidak diketahui jelas. Beberapa mantan pekerja aplikasi tersebut, pergi secara sukarela untuk mengejar peluang di luar Clubhouse.

Seperti Nina Gregory, salah satu karyawan yang sukarela meninggalkan Clubhouse. Ia merupakan mantan editor National Public Radio yang bergabung ke Clubhouse sebagai Head of News Partnerships Initiative.

“Beberapa peran dihilangkan sebagai bagian dari perampingan tim kami, dan beberapa individu memutuskan untuk mengejar peluang baru. Kami terus merekrut untuk banyak peran di bidang teknik, produk, dan desain,” kata juru bicara Clubhouse, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (6/6).

Dalam laporannya, Bloomberg juga menjelaskan, PHK adalah bagian dari restrukturisasi yang lebih luas di Clubhouse karena perusahaan ingin memikirkan kembali strategi pertumbuhannya.

Seperti diketahui, aplikasi media sosial berbasis audio-chat itu, menjadi populer saat masa pandemi beberapa waktu lalu.

Kilas balik kesuksesan Clubhouse, aplikasi ini mendapatkan momen kesuksesannya di tahun pertama pandemi.

Perubahan drastis aktivitas orang-orang berada di rumah saja, membantu kepopuleran aplikasi ini sebagai salah satu hiburan di masa lockdown akibat situasi pandemi COVID-19.

Clubhouse menawarkan pengalaman bisa mengobrol, berdiskusi dengan orang lain dengan berbagai topik.

Aplikasi ini seperti podcast namun berlangsung secara live, sehingga lebih interaktif karena bisa bersahut-sahutan dan sifatnya eksklusif.

Ruang obrolan atau conversation room ini seperti conference call. Ada yang bicara, ada yang mendengarkan. Obrolan selesai, ruang obrolan pun ditutup.

Clubhouse langsung viral dan jadi perbincangan di seluruh dunia. Banyak selebriti dan influencer mengikuti medsos baru ini. Apalagi bos SpaceX dan Tesla Elon Musk juga ikutan dan mempromosikannya.

Kepopulerannya juga dengan cepat menarik perhatian beberapa pesaingnya termasuk Meta, Twitter dan Spotify, untuk meniru Clubhouse versi masing-masing di platform mereka sendiri.