JAKARTA, HOLOPIS.COM – Bos Tesla, Elon Musk mengabarkan akan melakukan efisiensi terhadap 10 persen jumlah karyawannya. Hal ini disampaikan Elon karena ia memiliki firasat buruk tentang kondisi ekonomi saat ini.
Sementara jika melihat kondisi perusahaan saat ini, orang terkaya di dunia itu mengaku merasa perusahaannya kelebihan karyawan.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa Tesla memiliki 100.000 karyawan pada akhir 2021, menurut pengajuan laporan keuangan (SEC) tahunannya. Namun tidak ada rincian tentang jumlah pekerja yang digaji per jam.
Mengutip dari situs Reuters, Elon Musk menyurati jajaran eksekutif Tesla pada hari Kamis (2/6) kemarin dan meminta mereka untuk menghentikan proses rekrutmen.
Prospek negatif ini datang dua hari setelah Elon Musk meminta para stafnya untuk kembali Work From Office (WFO). Bila tidak, mereka akan dianggap resign dari perusahaan.
Saham Tesla turun 9% di bursa Amerika Serikat (AS) hari Jumat kemarin. Nasdaq (.IXIC) yang berbasis teknologi melemah sekitar 2%. Dalam email lain kepada karyawannya, Elon Musk mengatakan Tesla akan memangkas karyawannya sebanyak 10% karena telah terjadi kelebihan pegawai. Namun jumlah karyawan yang digaji per jam akan ditambah.
Elon Musk menjelaskan jika pemangkasan karyawan tidak menyasar karyawannya yang memproduksi mobil, baterai listrik, atau instalasi solar panel.
Sebelumnya Elon Musk sempat memperingatkan tentang risiko resesi beberapa minggu terakhir. Namun, emailnya tentang penyetopan rekrutmen dan pemangkasan karyawan adalah yang paling berpengaruh.
“Elon Musk memiliki wawasan yang unik tentang ekonomi global. Kami percaya bahwa pesan darinya punya kredibilitas tinggi,” ujar Adam Jonas, seorang analis Morgan Stanley dalam sebuah laporan.