SAMARINDA, HOLOPIS.COM – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM BIOMA Foundation Kaltim, Akhmad Wijaya menilai positif progres pemerintah pusat yang akan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Pasalnya, ia menyebut bahwa IKN Nusantara yang akan dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) bakal memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat.
“Penetapan IKN sebagai suatu katalis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Provinsi Kaltim,” kata Akhmad dalam keterangannya yang diterima wartawan, Sabtu (4/6).
Menurutnya, program pemerintah yang ingin menjadikan kawasan Kalimantan Timur menjadi pusat pemerintahan seharusnya disambut positif oleh semua pihak, khususnya warga Kalimantan.
“Kami menganggap bahwa keberadaan IKN di wilayah Kaltim harus disikapi secara positif,” ujarnya.
Selain itu, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal penting dipersiapkan sejak dini. Sehingga para generasi muda Indonesia, khususnya masyarakat Borneo bisa ikut andil dalam pembangunan dan pengembangan IKN Nusantara.
Bahkan kata Akhmad, pihaknya sampai memiliki program yang bertujuan untuk pembinaan desa di Kutai Kartanegara. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan SDM lokal agar memiliki kemampuan daya saing demi kemajuan diri sendiri dan lingkungannya.
“LSM Bioma punya peran strategis untuk melakukan pendampingan dan pembinaan desa-desa di Kukar yang saat ini masuk kawasan deliniasi IKN, terutama misalnya dalam menyiapkan SDM masyarakat lokal, kemudian membangun komitmen kepada para pihak yang berkompeten dalam hal pelatihan SDM dan hal-hal non tehnis lainnya, seperti dalam hal pengelolaan tata guna lahan,” papar Akhmad.
Selanjutnya, Akhmad menyebut bahwa kejayaan nusantara yang saat ini dikelola oleh pemerintah Indonesia memang merupakan bagian dari warisan para leluhur. Maka ketika pemerintah ingin memindahkan IKN dari DKI Jakarta ke Kalimantan, sosok pemerhati budaya Kaltim, sekaligus peneliti masalah Sosial dan Lingkungan Hidup Kaltim tersebut mengaku sangat senang. Bahkan ibarat, negara sedang pulang kampung ke masa lalu.