JAKARTA, HOLOPIS.COMAhli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), dr Pandu Riono mengatakan, bahwa keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan laju penyebaran Covid-19 lantaran vaksinasi lanjutan dosis ketiga alias booster.

Untuk itu, influencer kesehatan yang akrab disapa Juru Wabah itu meminta pemerintah terus menggenjot program vaksinasi booster agar pandemi Covid-19 dapat segera beralih menjadi endemi.

“Indonesia bisa ‘juara’ karena vaksinasi booster. Itu harus dipertahankan agar pandemi tuntas terkendali,” ujar Pandu melalui cuitan di akun Twitter @drpriono1, Rabu (1/5).

Cuitan Pandu terkait vaksinasi booster itu sempat dibantah oleh dr Eva Sri Diana. Menurutnya, vaksinasi booster bukan satu-satunya faktor yang mendukung keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19 yang mendera Tanah Air selama 2 (dua) tahun lebih.

“Maaf dok, bukan karena Vaksinasi Booster saja Indonesia bisa juara,” ujar Eva menyangga pernyataan Pandu.

Ia mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan sebelum target vaksinasi booster di seluruh daerah di Tanah Air tercapai.

Selain itu, ia menyampaikan, bahwa faktor-faktor lain juga turut menunjang proses transisi menuju endemi.

“Karena kasus turun sebelum target vaksinasi booster tercapai di semua daerah. Banyak faktor yang mendukung sehingga pandemi hampir usai di negara kita,” imbuhnya.

Namun sanggahan tersebut nampaknya tak mengubah pendirian Pandu terkait opininya tentang vaksinasi booster tersebut. Ia tetap bersikeras menganggap vaksinasi booster mampu menahan laju penyebaran Covid-19, bahkan saat mobilitas masyarakat meningkat, seperti saat momen mudik Lebaran kemarin.

“Opini saya tegas dan tak terbantahkan, bahwa vaksinasi booster yang bisa menahan ujian mudik lebaran,” ujarnya saat merespon sanggahan dr Eva.

Juru wabah kemudian menyinggung soal survei Serologi yang berlangsung pada Maret 2022. Dalam hasil survei tersebut, dinyatakan bahwa kadar antibodi yang diperoleh dari vaksinasi booster sangatlah tinggi.

“Kita memang ‘juara’, hasil survei serologi Maret 2022 membuktikan kadar antibodi yang dibooster sangat tinggi dan banyak pada penduduk yang rawan,” lanjutnya.