JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presidium Nasional Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia, Muhammad Naqib Abdullah atau yang karib disapa Gus Naqib memberikan komentarnya terkait dengan viralnya video kelompok ormas Khilafatul Muslimin yang melakukan kampanye dan pawai untuk mempropagandakan ide Khilafah Islamiyah di beberapa kawasan, baik di Brebes Jawa Tengah maupun di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Ia menyatakan bahwa paham dan ideologi Khilafah Islamiyah yang digalakkan oleh eks Hizbut Tahrir maupun Khilafatul Islamiyah bisa membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Akibat yang ditimbulkan jika Khilafah berdiri adalah memecah belah persatuan dan ideologi kebangsaan di kalangan masyarakat Indonesia,” kata Gus Naqib dalam keterangannya yang diterima Holopis, Rabu (1/6).

Kemudian, ia juga meminta agar pemerintah kembali mengedukasi masyarakat tentang aturan perundang-undangan yang ada. Apalagi, salah satu alasan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan karena mengampanyekan ide Khilafah Islamiyah yang bertentangan dengan sistem yang saat ini sudah berjalan di Indonesia, termasuk Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa Indonesia.

“Edukasi terhadap pemahaman peraturan perundangan-undangan negara Indonesia perlu ditingkatkan kembali, karena maraknya penyalahgunaan peraturan yang tidak tepat pada tempatnya serta ketidaksesuaian dengan nilai-nilai kebangsaan jelas akan menciderai nilai luhur Pancasila dan UUD 1945, dengan tegas khilafiyah harus dihapuskan,” tegasnya.

Sebelumnya diketahui, bahwa kelompok Khilafatul Muslimin melakukan kampanye dan pawai di beberapa daerah, seperti di Jakarta Timur hingga di Brebes Jawa Tengah. Mereka mengampanyekan Khilafah Islamiyah kepada masyarakat

Tampak di beberapa video yang viral beberapa hari yang lalu, tampak sekelompok pengendara sepeda motor dengan mengenakan busana identik warna hijau membawa poster bertuliskan “Khilafatul Muslimin Wilayah Jakarta Raya, Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah”. Tidak berhenti disitu, mereka juga membagikan selebaran di Jalan Raya Bogor.