Dikatakan mereka, korupsi yang dilakukan para mafia minyak goreng semakin merajalela membuat bangsa ini semakin terpuruk. Mereka memperkaya diri tanpa melihat penderitaan rakyat yang menjerit gara-gara minyak goreng langka dan harga melambung tinggi.
“Masyarakat Indonesia sangat mengharapkan agar Kejagung bisa penjarakan otak intelektual dari mafia minyak goreng. Sebab, tersangka terakhir merupakan bekas asisten Menko Perekonomian,” sambungnya.
Kata dia, persoalan kelangkaan minyak goreng dan pelarangan ekspor CPO (Crude Palm Oil) memiliki efek besar di masyarakat.
“Harusnya Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator berperan banyak menyelesaikan masalah tersebut dan kami nilai telah gagal melaksanakan tugasnya. Bukannya harga stabil, malah tersangka mafia migor bermunculan,” sebutnya.
Selain di Kejagung, para pendemo juga menggelar aksi unjuk rasa di Mabes Polri dan Menko Perekonomian. Mereka mendesak agar dugaan kasus teror buntut dugaan perselingkuhan Rifa Handayani, pengeroyokan Ketum KNPI Haris Pertama yang menyeret nama Airlangga Hartarto segera diusut tuntas.
“Era presisi, Polri harus berani mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Jangan ada Warga Negara yang merasa kebal hukum, periksa dan adili,” pungkasnya.