JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun sangat bersyukur bahwa gerakan Mahasiswa saat ini masih memiliki perhatian khusus kepada masa depan dan kondisi bangsa negara Indonesia saat ini.
Gelagat pergerakan untuk memastikan negara berada di track yang benar masih tampak terlihat dilakukan oleh para mahasiswa saat ini.
Hal ini disampaikan Ubed dalam acara silaturrahmi dan halal bihalal tiga organisasi pergerakan, yakni ; Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa (FKP2B), Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB ), dan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) Jabar di Bandung, Jawa Barat pada hari Sabtu (28/5) lalu.
“Saya merasa optimis karena kalangan mahasiswa sebagai gerakan independen ternyata masih peduli dan berjuang untuk kepentingan masyarakat,” kata Ubed.
Ia menilai hal ini bisa sangat gamblang dilihat, bahwa gerakan Mahasiswa terus mengikuti perkembangan dan melakukan dorongan moril untuk melakukan perbaikan, termasuk persoalan UU KPk dan teranyar soal UU Cipta Kerja yang menjadi bagian dari omnibus law, serta isi perpanjangan jabatan presiden 3 periode.
“Terbukti, setiap permasalahan yang krusial seperti pelemahan KPK, tentang UU Cipta Kerja Omnibus Law dan tentang keinginan perpanjangan masa jabatan dan perubahan 3 periode jabatan Presiden, mereka turun unjuk rasa secara serentak di berbagai kota, sebagai bukti kepekaan mereka,” tandasnya.
“Yang saya monitor, khususnya para generasi muda umumnya masyarakat sangat concern terhadap permasalahan korupsi dan nepotisme, mereka mahasiswa sangat anti terhadap kelakuan koruptif penguasa atau istana dan keluarganya,” kata Ubedilah Badrun.
Bahkan sebagai akademisi, Ubed mengatakan bahwa dirinya sering melakukan riset sampai saat ini, termasuk dalam membaca kondisi sosial dan politik di dalam negeri dalam perspektif yang lebih luas.
Bagi aktivis 98 itu, bahwa situasi nasional saat ini perlu mendapatkan perhatian penting dari seluruh pihak tanpa terkecuali.
“Sebagai akademis melalui riset yang dilakukan, baik secara kuantitatif dan kualitatif tentang kondisi saat ini, jelas kuat sekali dasar bagi masyarakat untuk melakukan perubahan,” ujarnya.