Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Kementan Mulai Siapkan Vaksin Basmi Wabah PMK

JAKARTA, HOLOPIS.COM Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Vateriner Farma (Pusvetma) mulai memproduksi vaksin guna memberantas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menimpa hewan ternak.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, Pusvetma langsung bergerak untuk memproduksi vaksin PMK setelah mendapat instruksi dari Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu.

“Saya tadi menyaksikan sendiri saat ini proses pengembangan produksi vaksin PMK sedang berlangsung sejak Bapak Menteri menginstrusikan Pusvetma memproduksi kembali vaksin PMK,” ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis yang dikutip, Senin (30/5).

Kuntoro mengaku, pihaknya telah belajar dari negara-negara lain terkait upaya-upaya dalam memberantas wabah PMK. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu upaya ampuh dalam menangani wabah PMK yang menjangkit hewan-hewan ternak saat ini.

“Upaya vaksinasi yang efektif, tindakan pengendalian yang ketat, sistematis dan berkelanjutan telah terbukti memberantas PMK di sebagian besar negara yang terjangkit,” ucapnya.

Dengan vaksin PMK, Kuntoro berharap aar Indonesia bisa segera terbebas dari virus PMK yang pertama kali muncul di Jawa Timur pada akhir April lalu.

Sementara itu, Kepala Pusvetma, Edy Budi Susila menjelaskan, proses pengembangan produksi vaksin PMK oleh pihaknya pernah dilakukan pada pada 1983-1986.

Berdasarkan pengalaman tersebut, ia meyakini bahwa pihaknya dalam hal ini Pusvetma dapat dengan mudah mengembangkan vaksin dalam negeri guna pengendalian PMK ke depan.

“Proses pembuatan vaksin PMK ini dengan menggunakan teknologi tissue culture dengan sel BKH 21. Vaksin bersifat inaktif dan diformulasikan dengan adjuvant,” ungkap Edy.

Kendati demikian, Edy mengatakan, pengembangan produksi vaksin PMK ini memerlukan proses karena Pusvetma sebelumnya tidak memproduksi vaksin penyakit tersebut sejak Indonesia dinyatakan bebas PMK tanpa vaksinasi oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada tahun 1990.

Namun Edy memastikan, pihaknya akan mampu melakukan pengembangan produksi vaksin yang dibutuhkan, meskipun dalam pengembangan tersebut membutuhkan sejumlah penyesuaian.

“Pusvetma akan memaksimalkan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang ada di fasilitas produksi vaksin Pusvetma,” ungkap Edy.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Viral Tren ‘Gak Bisa Yura’ Bikin Netizen Dapat Momen Curcol

Baru-baru ini, bagian reff dari lagu "Risalah Hati" sering digunakan sebagai latar musik video TikTok untuk tren "gak bisa Yura".

Susunan Skuad Arsenal vs Manchester United di Laga Praseason

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pertandingan sengit antara Arsenal vs Manchester...

Dompet Dhuafa Sukses Tebar Hewan Kurban 1444 H, Sasar 1,7 Juta Lebih Penerima Manfaat

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Tebar Hewan Kurban...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru