JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menanggapi ambruknya atap tribun penonton Formula E. Ia juga menyinggung soal pembangunan sirkuit besutan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan itu yang diklaim tercepat dibanding negara-negara lain di dunia.
Menurutnya, keselamatan para penonton, panitia, peserta ajang balap mobil listrik tersebut merupakan prioritas yang utama.
“Mohon kejadian ini menjadi perhatian serius dari panitia,” kata Anggara dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5).
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Ara itu mengaku bersyukur lantaran tak ada korban dalam insiden ini. Akan tetapi, hal ini perlu menjadi catatan penting bagi panitia untuk segera berbenah diri, mengingat waktu pelaksanaan ajang balap bertaraf internasional ini sudah sangat mepet.
“Pertama kita sangat bersyukur bahwa tidak ada korban dalam insiden ini. Tapi panitia harus segera berbenah, waktunya sudah sangat mepet,” terangnya.
Dia pun berharap agar panitia bisa memastikan tidak ada kejadian serupa selama pelaksanaan event berlangsung.
“Kami berharap panitia bisa memastikan pada hari pelaksanaan tidak ada kejadian serupa karena akan mengorbankan keselamatan orang-orang yang ada di sana,” kata Ara.
Ara berharap, kejadian ini dapat menjadi momentum bagi panitia untuk memastikan kembali kesiapan event yang akan berlangsung di kawasan Ancol itu. Terlebih dengan munculnya klaim yang menyebutkan pembangunan sirkuit Formula E tercepat di antara negara-negara lain di dunia.
“Saya dengar bahwa ini merupakan pembangunan sirkuit paling cepat di antara negara-negara lain. Karena hal tersebut kita harus dapat pastikan bahwa semuanya ideal untuk hari pelaksanaan dari segala sisi,” tambahnya.
Lebih lanjut, ara juga berharap agar event balap Formula E ini dapat berjalan dengan lancar. Ia pun tak lupa mengingatkan panitia untuk dapat mempertanggung jawaban segala sesuatunya.
“Kita tentu berharap agar acara berjalan dengan lancar. Selain masalah keselamatan, gengsi di mata internasional harus dijaga. Tetapi tentunya walaupun kegiatannya sudah terlaksana, semua ini nantinya harus dipertanggungjawabkan karena mengingat ada uang APBD yang digunakan dalam pembiayaan kegiatannya,” pungkasnya.