Komisi Kepresidenan untuk Tata Kelola yang Baik (PCGG), yang dibentuk setelah pemberontakan 1986, telah memulihkan sekitar sepertiga dari $10-15 miliar (sekitar 218 triliun) termasuk perhiasan, lukisan berharga dan koleksi sepatu ibu Bongbong, Imelda Marcos, yang terkenal.
Bongbong telah menyarankan bahwa ia akan memperluas kewenangan PCGG dan bisa memasukkan keluarga lain. Namun mengingat PCGG yang masih sulit menjarah balik harta mereka saat Marcos tidak berkuasa, bayangkan apalagi jika sekarang keluarga Marcos kembali menguasai Filipina.
Ada juga masalah pajak yang belum dibayar di perkebunan Marcos, Bongbong dinyatakan bersalah karena gagal mengajukan pengembalian pajak pada tahun 1995.
Kemudian putusan di Amerika Serikat bahwa ia menghina pengadilan karena gagal membayar ganti rugi kepada para korban pelanggaran hak asasi manusia ayahnya, yang akan membuat setiap kunjungan resmi ke AS, sekutu perjanjian Filipina, menjadi rumit.
Mengapa masyarakat Filipina masih mempercayai Bongbong? Bagaimana Bongbong akan menghadapi oposisi terhadap pemerintahan Marcos? Seberapa bebas media untuk terus bisa menyelidiki masa lalu keluarganya?
Para pemilih di Filipina telah lama menunjukkan keberpihakan pada aturan sosok yang kuat.
Bongbong Marcos bisa dikatakan tidak memiliki karisma seperti itu, namun ia kembali mengingatkan setiap orang atas sosok kepemimpinan kuat dari ayahnya. (ACH/BI)
Boxing Day Liga Inggris 2024 jadi debut Ruben Amorim merasakan sengitnya pertandingan tepat di Hari…
JAKARTA - Youtuber dan juga aktris peran, Ria Ricis baru saja menyelesaikan series terbarunya kolaborasi…
JAKARTA – Pemerintah menargetkan Bendungan Jlantah diharapkan sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pada 2025 mendatang.…
Sudah tidak usah diragukan lagi bahwa penyanyi asal Amerika Serikat, Michael Buble adalah salah satu…
JAKARTA - Menjelang Natal 2024 Pemprov Daerah Khusus Jakarta, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol…
JAKARTA - KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menetapkan PT Sanitarindo Tangsel Jaya sebagai tersangka korporasi. Perusahaan itu…