Para Pilot Ingin Maskapai Merpati Airlines Kembali Mengudara


Oleh : Muhammad Ibnu Idris

JAKARTA, HOLOPIS.COM - Sejumlahh anggota Federasi Pilot Indonesia (FePI) menggelar halal bihalal dan silaturrahmi untuk mempererat komunikasi mereka. Sekaligus membahas berbagai persoalan teknis untuk kemajuan sektor penerbangan di Indonesia.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Presiden Federasi Pilot Indonesia, Capt. Muhammad Ali Nahdi. Ia mengatakan, banyak asosiasi pilot yang hadir dalam acara tersebut.

"Ya kami mengadakan halal bihalal sederhana dan sekaligus silaturahmi dengan beberapa pilot senior, ada Asosiasi Pilot Merpati, ada dari Pihak Indo Defence / Napindo yang berkecimpung di event-event penerbangan. Tujuannya tentu untuk mempererat tali silaturahmi satu sama lain," kata Capt Ali kepada wartawan, di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (27/5).

Dalam kesempatan itu, Capt Muhammad Ali mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 adalah momentum yang sangat berat dialami oleh para pilot di Indonesia. Mereka sangat merasakan dampaknya di mana akses perjalanan udara sangat dibatasi.

Maka dari itu, ia sangat berharap agar pandemi Covid-19 bisa benar-benar diatasi dan aktivitas masyarakat bisa kembali seperti sedia kala.

"Saya berharap pandemi covid-19 ini segera memasuki fase endemi dan Industri penerbangan Indonesia kembali bangkit agar pilot-pilot dan pekerja di sektor penerbangan dapat bekerja normal kembali," ujarnya.

Dengan kembali menggeliatnya sektor penerbangan di Indonesia, maka para pilot kembali bisa bekerja, dan tidak ada lagi dari mereka yang akhirnya harus kehilangan pekerjaan.

"Semoga tidak ada yang dirumahkan atau dipensiunkan dini lagi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Capt Ali juga memberikan dorongan kepada pemerintah pusat untuk kembali fokus memberikan perhatian lebih kepada sektor penerbangan di Indonesia. Salah satunya adalah menggerakkan kembali maskapai yang mati suri, yakni Merpati Nusantara Airlines (Merpati Air).

Hal ini diusulkan karena perusahaan maskapai penerbangan itu sebenarnya masih hidup, namun tak beroperasi sejak tahun 2014. Sehingga menilai pemerintah perlu turun tangan agar maskapai tersebut bisa kembali beroperasi dan menjalankan rute flight.

"Ini kan sebetulnya bisa jadi peluang juga untuk kebangkitan Industri Penerbangan Indonesia," usulnya.

Apalagi, jika Merpati Air bisa kembali beroperasi, maka tenaga kerja akan kembali terserap. Para pilot yang sebelumnya pasif bisa kembali bekerja, begitu juga dengan sektor pendukungnya.

"Menghidupkan kembali Merpati Airlines bisa membuka tenaga kerja baru, bahkan bisa menyerap tenaga kerja dari lulusan-lulusan 'flying school' di Indonesia yang masih nganggur," terangnya.

Di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Pilot Merpati (APM) Capt. Sardjito juga mengungkapkan hal serupa, ia sampai saat ini masih berharap agar Merpati Airlines bisa mengudara kembali.

"Saya ini terlanjur cinta dengan Merpati Airlines, sejak 2014 sampai saat ini saya masih mengharapkan kebangkitan Maskapai Merpati. Juga karena sampai saat ini Merpati Airlines masih memiliki tanggungjawab terhadap kurang lebih 1.200 mantan pegawainya, yaitu uang pesangon kami 80 persennya belum terbayarkan," kata Capt Sardjito.

Lebih lanjut, Capt Sardjito juga menceritakan bagaimana nasib kurang lebih 1.200 karyawan ini yang sampai saat ini masih mengharapkan sisa pesangon yang belum dibayarkan oleh Maskapai plat merah tersebut.

"Ya saya dan teman-teman sangat menghargai upaya-upaya direksi maupun para stakeholder terkait, kami juga masih berharap adanya kebangkitan di Merpati, namun kami juga mengharapkan itikad baik Merpati untuk segera membayarkan sisa pesangon kami. Karena di tengah-tengah Pandemi seperti ini kami sangat membutuhkan," terangnya.

Memang soal ditutup atau dibangkitkan kembali itu hak sepenuhnya para pemangku kebijakan mereka yang bertugas memangku kebijakan. Akan tetapi, harapan besar itu perlu diutarakan agar bisa dicerna dan dipertimbangkan dengan baik.

"Namun poinnya adalah, kami berharap hak-hak kami segera dilunasi," pungkasnya.

Tampilan Utama
/