JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sekurangnya 105 dari 112.514 orang yang dinyatakan lulus seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 memilih untuk mengundurkan diri.
Menurut Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Satya Pratama, ratusan peserta yang memilih mengundurkan diri tersebut telah merugikan negara.
“Ada sekitar 105 orang CPNS yang lolos dan memilih mengundurkan diri. Dan itu tentunya merugikan negara,” kata Satya, Kamis (26/5).
Satya menjelaskan, kerugian tersebut karena negara serta instansi telah membiayai proses seleksi CPNS itu. Alasan mengundurkan diri bermacam-macam, diantaranya gaji dan lokasi penempatan.
“Iya alasannya macam-macam, umumnya itu masalah gaji dan penempatan lokasi itu. Jadinya kan, formasi instansi yang seharusnya terisi itu kosong dan tidak bisa ada yang menempati. Tapi, seharusnya mereka juga harus paham dan mengetahui hal itu,” sesal Satya.
Ia juga mengatakan bahwa pengisian formasi itu hanya bisa dilakukan untuk penerimaan peserta CPNS periode selanjutnya.
“Iya kenapa, karena instansi sudah menetapkan bagi mereka yang lolos. Namun, mereka mengundurkan diri. Dan untuk mengisi yang kosong itu, ya kita harus tunggu orang yang lolos di penerimaan seleksi selanjutnya,” terangnya.
Berdasarkan data di BKN, dari total 105 orang itu, ada sebanyak 11 peserta CPNS Kementerian Perhubungan tercatat mengundurkan diri. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam seleksi penerimaan ASN tersebut.
Selanjutnya CPNS di Pemerintah Kab. Majalengka sebanyak 6 orang yang mengundurkan diri. Kemudian, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebanyak 6 orang, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada 5 orang yang lolos, lalu mengundurkan diri.
Ia juga mengatakan peserta yang mengundurkan diri bakal diberikan sejumlah sanksi. Salah satunya sanksi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang tercantum di Pasal 54 Ayat 2 Permen PanRB No 27 Tahun 2021. Dalam pasal itu disebutkan bahwa peserta dikenakan sanksi tidak boleh melamar CPNS untuk periode berikutnya.
Menyikapi hal itu, pihaknya pun akan segera membuat sanksi yang lebih tegas lagi. Tujuannya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.