JAKARTA, HOLOPIS.COM Proses migrasi dari siaran TV analog ke digital, sedang berlangsung di Indonesia. Beberapa wilayah di Indonesia, sudah tidak lagi bisa menangkap siaran analog.

Seperti diketahui, migrasi dilakukan pemerintah, secara bertahap dan akan selesai dilakukan tahun ini.

Dalam sebuah kesempatan, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan. Program migrasi ini, bisa menghasilkan konten-konten terkait sosialisasi nilai Pancasila.

“Nilai-nilai Pancasila memiliki kekuatan tersendiri untuk melahirkan konten siaran yang lebih baik, ini menantang kreativitas tim produksi siaran TV,” katanya dalam acara penutupan Konferensi Penyiaran Indonesia 2022 di Yogyakarta (25/5).

Disamping itu BPIP, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan media massa elektronik, menawarkan program sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sehingga harus segera dilaksanakan.

“Untuk mewujudkan program yang melahirkan konten-konten sosialisasi Pancasila bisa digarap bareng dengan semua media. Saya juga mengajak para content creator untuk memproduksi video yang dapat disebarluaskan melalui internet, siaran TV, dan radio,” jelasnya.

Yudian menjelaskan pendidikan Pancasila akan diajarkan lagi lewat kembalinya Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran di sekolah, mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi.

Hal itu akan ditandai dengan peluncuran bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 1 Juni bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.

“Bahan ajar sudah siap semua, berupa buku-buku bahan ajar 30 persen, selebihnya 70 persen berupa animasi. BPIP siap menyongsong peradaban Pancasila yang ramah, damai, dan gotong-royong dalam keragaman bersama hadirnya siaran TV Digital,” katanya.