JAKARTA, HOLOPIS.COM Kepercayaan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Luhut Binsar Pandjaitan dalam menyelesaikan beberapa persoalan meski tak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi ditengarai adalah bagian dari strategi mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk mempertahankan kekuasaannya.

Menurut analis politik, Muslim Arbi, meski kerap memunculkan persoalan dan kegaduhan, Luhut tak kunjung dipecat oleh Jokowi. Hal ini menguatkan asumsi sebagian publik bahwa Luhut memang sengaja “dipelihara” Jokowi sebagai alat untuk menghadapi Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan.

“Dengan tidak memecat Luhut soal big data 110 juta, percobaan perpanjang masa jabatan presiden dan tunda pemilu, itu sebenarnya mau Jokowi. Luhut, Airlangga, Bahlil, Muhaimin, dan Zulhas itu hanya diperalat Jokowi saja,” ujar Direktur Gerakan Perubahan itu, Kamis (26/5).

Hal itu diyakini Muslim lantaran meski banyak protes keras dari masyarakat, Jokowi tak kunjung memecat Luhut terkait big data yang dijadikan alasan perpanjangan masa jabatan maupun menunda pemilu.

“Jokowi pasti cari cara lain untuk tetap berkuasa. Bahkan Luhut diberi tugas urus minyak goreng. Dengan cara itu, Luhut tetap ‘dipelihara’ Jokowi untuk hadapi PDIP dan Megawati,” tandas Muslim.