JAKARTA, HOLOPIS.COM Presiden Jokowi merasa heran dengan perilaku anak buahnya dalam menetapkan jenis barang mana yang harus dikenakan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat pengarahan dan evaluasi aksi afirmasi peningkatan pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, di Jakarta.

Keheranan tersebut ketika penerapan SNI justru kemudian malah mempersulit untuk memasukan daftar barang produk Indonesia ke dalam E Katalog.

“Sudah saya sampaikan kepada Kepala LKPP, jangan ruwet-ruwet kayak dulu lah, semua produk harus SNI (Standar Nasional Indonesia), semua produk harus SNI. Yang kecil-kecil mana bisa, produk-produk lokal mana bisa kalau semuanya diminta SNI, semuanya,” kata Jokowi (24/5).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menegaskan bahwa saat ini SNI sudah tidak lagi diwajibkan demi mempercepat proses E Katalog tersebut.

” Ini SNI ini tidak wajib. Dulu wajib memang, sekarang tidak wajib. Sekarang yang wajib hanya barang-barang yang berkaitan dengan keselamatan, itu harus SNI. Contoh helm, misalnya, itu harus SNI, benar kalau itu. Hal-hal yang berbahaya misalnya kabel, SNI iya,” jelasnya.

Mantan Walikota Solo itu kemudian mengungkapkan, dirinya malah heran ketika SNI tersebut digunakan untuk barang-barang yang dianggap sebenarnya tidak perlu dikenakan SNI.

“Tapi kalau batu bata masa minta SNI. Kapan mereka bisa masuk ke E-Katalog? Enggak mungkin. Logika-logika kita kadang-kadang nabrak-nabrak, enggak mungkin toh. Batu diminta SNI, pasir diminta SNI, bata dimintakan SNI,” paparnya.