JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pakar Kesehatan sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengaku tak keberatan terkait wacana pemerintah yang akan menghapusan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Namun sebelum wacana tersebut terwujud, ia menyarankan pemerintah untuk mensosialisasikan terlebih dahulu dengan baik kepada semua pihak, khususnya masyarakat. Hal ini agar penghapusan PPKM tersebut nantinya tak menimbulkan euforia yang berlebihan.
“Saya tak keberatan dengan rencana penghapusan PPKM. Namun semuanya harus disosialisasikan dengan baik agar tak menimbulkan euforia dan rasa jemawa,” prof Zubairi Djoerban dalam cuitan di akun Twitternya, Selasa (24/5).
Dokter yang kerap dijuluki sang pioner penanganan HIV dan Aids itu mengingatkan kepada semua pihak, khususnya pemerintah untuk melihat situasi covid-19 di beberapa negara, seperti Democratic People’s Republic of Korea (DPRK) yang saat ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini pun belum memutuskan untuk mencabut status pandemi Covid-19. Ia.
“Kita berkaca ke beberapa negara seperti DPRK yang kasusnya meningkat. Dus, WHO pun belum mencabut status pandemi Covid-19 dunia,” ujar Zubairi.
Saya tak keberatan dengan rencana penghapusan PPKM. Namun semuanya harus disosialisasikan dengan baik agar tak menimbulkan euforia dan rasa jemawa. Kita berkaca ke beberapa negara seperti DPRK yang kasusnya meningkat. Dus, WHO pun belum mencabut status pandemi Covid-19 dunia. pic.twitter.com/uFNBPsbbt8
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) May 24, 2022
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan sinyal terkait wacana pemerintah menghapus PPKM secepatnya.
Saat itu, ia mengatakan pemerintah akan tetap mempertimbangkan secara matang masukan dari berbagai pakar sebelum memutuskan untuk menghapus PPKM.
“Kalau situasi sudah terkendali, masa PPKM terus,” kata Muhadjir, Senin (23/5) lalu.