Terakhir, Rusmadi juga berharap dengan pembangunan IKN bisa membuka peluang kemajuan sektor ekonomi bagi masyarakat sekitar, termasuk kesempatan bagi masyarakat lokal untuk bersaing dengan dunia internasional sekalipun.

Ditambahkan lagi oleh Rusmadi, bahwa Kaltim ini sudah dikenal sebagai daerah yang kaya akan SDA, mestinya sudah masuk dalam skala pembangunan daerah industri, mengingat di Kaltim ada tambang, bahkan ada perkebunan sawit yang luas, bahkan lebih luas dari Malaysia.

Oleh sebab itu, dalam kasus ketersediaan minyak goreng, wilayah Kaltim sesungguhnya tidak perlu ada kelangkaan minyak goreng seperti kasus beberapa waktu yang lalu.

“Hadirnya pembangunan IKN akan memberi peluang terbukanya kesempatan kerja, ekonomi pasar jadi terbuka, ini kesempatan yang harus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga putra daerah bisa berperan serta sebagai tenaga kerja,” ucapnya.

“Kami sarankan juga, pembangunan IKN oleh pemerintah pusat perlu memanfaatkan tenaga lokal, sehingga masyarakat bisa maju dan tumbuh bersama-sama, seiring dengan terbangunnya kawasan IKN,” pungkas Rusmadi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua IKAPAKARTI Kabupaten Kukar, Slamet Raharjo mengatakan, bahwa pembangunan IKN harus memperhatikan kualitas destinasi pariwisata.

“Pemda Kukar mau tidak mau harus menyiapkan SDM dan potensi wisata lainnya, sehingga nantinya menjadi daya dukung obyek wisata menarik bagi warga Ibukota negara,” kata Slamet.

Pihaknya juga menyadari, bahwa untuk daerah potensial sebagai kawasan destinasi wisata di Kukar, seperti obyek situs Muara Kaman, Museum Kraton, Situs Makam Raja, Kampung Adat, dan lain-lainnya masih harus diperbaiki,

“Sehingga ke depan bisa lebih menarik bagi kunjungan para wisatawan, demikian juga publikasi harus lebih digencarkan lagi, sehingga obyek wisata akan dikenal masyarakat luar Kukar,” pungkasnya.