JAKARTA, HOLOPIS.COM Pemerintah didesak untuk berani membuka data asal muasal penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan ternak yang bisa muncul pertama kali di Indonesia.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin secara tegas meminta Kementerian Pertanian (Kementan) agar terbuka, pasalnya, dirinya menerima informasi ada dugaan penyebaran berasal dari negara India.

“Saya ingin tahu, asalnya dari mana, apakah (PMK) dari India? Jujur saja, karena masuknya dari Jawa Timur, ada yang bilang dari Gresik, ada yang bilang dari Aceh. Bagaimana mau tahu vaksinnya kalau asal muasalnya tidak tahu. Atau bisa saja, pihak karantina yang lalai bisa saja,” kata Sudin (23/5).

Sudin menekankan, penanganan PMK ini harus saling koordinasi antar kementerian, lembaga, dan unsur lainnya, bukan saling menyalahkan. Sehingga penyebaran PMK segera ditekan dan ditangani dengan tepat. Hal ini menjadi urgen, karena pada agustus mendatang, permintaan daging sapi akan melonjak jelang Hari Raya Iduladha.

Menyoroti soal vaksinasi hewan ternak, Sudin menyayangkan pemerintah yang diwakili Kementan belum memiliki rencana matang untuk memperoleh bibit sekaligus produksi vaksinasi PMK di Indonesia. Sedangkan, vaksinasi PMK yang ditargetkan oleh Kementan dilaksanakan pada awal bulan Agustus 2022.

Oleh karena itu, Kader PDIP tersebut meminta Kementan membuat rencana alternatif mencegah penyebaran PMK di Indonesia. Satu di antaranya menyalurkan disinfektan sebanyak-banyaknya kepada peternakan yang belum terkontaminasi oleh PMK.  “PMK ini lebih jahat dari Omicron,” pungkasnya.