JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dalam era digitalisasi seperti saat ini, banyak bermunculan startup yang dibangun khususnya kaum muda. Namun, dalam merintis sebuah usaha, bukanlah sebuah hal mudah.
Dari semua startup yang muncul, memang tidak semuanya meraih keberhasilan. Bahkan ada yang belum sempat berkembang, akhirnya harus lengser.
Hal tersebut disebabkan banyak faktor, diantaranya kurangnya kecocokan pasar-produk hingga tim yang tidak solid atau harmonis.
Disampaikan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi. Untuk di Indonesia, kegagalan startup diakibatkan faktor managerial, seperti kurangnya pengalaman dan visi jelas dari founder.
Dalam laporan yang ditulis Failory, kurangnya fokus dalam menjalankan bisnis juga menjadi penyebab gagalnya startup di Indonesia.
“Selain itu, menurut laporan dari CBinsights dua alasan utama Startup mengalami kegagalan adalah karena kehabisan dana (ran out of cash) dan tidak adanya kebutuhan pasar (no market need),” ujar Dedy, Selasa (24/5).
Berikut ini 20 alasan utama kegagalan startup laporan dari CBInsights :
- Tidak ada kebutuhan pasar (42%)
- Kehabisan uang (29%)
- Komposisi tim tidak tepat (23%)
- Kalah dalam kompetisi (19%)
- Harga atau biaya tanggungan (18%)
- Produk yang tidak ramah pengguna (17%)
- Produk tanpa model bisnis (17%)
- Pemasaran yang buruk (14%)
- Mengabaikan pelanggan (14%)
- Produk diluncurkan di waktu yang tidak tepat (13%)
- Kehilangan fokus (13%)
- Ketidakharmonisan antartim atau dengan investor (13%)
- Pivot berakhir buruk (10%)
- Kehilangan passion (9%)
- Ekspansi gagal (9%)
16 Tidak ada pendanaan atau ketertarikan dari investor (8%) - Masalah hukum (8%)
- Tidak menggunakan jaringan (8%)
- Burnout (8%)
- Tidak bisa pivot (7%)